Mohon tunggu...
Sahroha Lumbanraja
Sahroha Lumbanraja Mohon Tunggu... Teknisi - Masih percaya dengan Cinta Sejati, Penggemar Marga T..

When You Have nothing good to say, Then Say nothing!!! Email: Sahrohal.raja@ymail.com IG: @Sahroha

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Traktir Simpatisan di GBK, Gerindra Dituntut Pedagang Asongan!

24 Maret 2014   06:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:34 1754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_328083" align="aligncenter" width="300" caption="Antrian Pedagang asongan meminta bayaran (merdeka.com)"][/caption]

Menjelang perhelatan pesta politik yang akan diawali dengan pemilihan anggota dewan legislative april mendatang, setiap Parpol semakin gencar saja melakukan pendekatan-pendekatan terhadap masyarakat. Melalui kampanye terbuka, setiap Parpol berlomba-lomba untuk memperkenalkan diri sambil memanjakan telinga dan mata masyarakat dengan janji-janji yang muluk-muluk untuk kesejahteraan rakyat. Sebagai tambahannya, masyarakat disuguhi hiburan beragam, dari musik lagu-lagu popular hingga suguhan goyangan dangdut dengan liukan tubuh biduan mengisi panggung kampanye. Setiap kampanye yangdiselenggarakan menjadi tontonan konser akbar, jadilah orasi dan pidato visi dan misi partai hanya menjadi alternative lain yang barangkali masuk telinga kiri dan keluar dari telinga kanan para penonton kampanye. Liukan biduan menjadi lebih menarik dan tontonan utama kampanye. Setiap kampanye pasti memiliki cerita tersendiri. Walaupun memiliki acara yang hampir sama dari segi hiburan yang ditampilkan, dalam hal ini dangdut menjadi primadona dengan biduan-biduan seksi. Setiap partai politik menggelar kampanye besar-besaran demi memperoleh simpatisan yang banyak dan diharapkan mendulang suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) nantinya.

Tak berbeda dengan Parpol lain, Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) juga memanfaatkan waktu kampanye terbuka yang diberikan oleh Komisi Pemilihan Umum(KPK) untuk menyebar visi dan misi partainya agar menarik masyarakat untuk memilih. Seperti kampanye akbar terbuka yang diselenggarakan di lapangan Gelora Bung Karno (GBK) hari ini (23/03/2014). Kampanye besar-besaran yang diselenggarakan sekaligus peringatan ulang tahun Gerindra yang ke-6 ini dihadiri langsung oleh Prabowo Subianto. Calon Presiden Gerindra ini datang dengan menaiki Helikopter dan bagaikan Prajurit, Prabowo menunggangi kuda coklat mengelilingi GBK untuk menyalami simpatisan yang datang saat kampanye tersebut.

[caption id="attachment_328085" align="aligncenter" width="300" caption="Prabowo (Kopmpas.com)"]

13955912571102167350
13955912571102167350
[/caption]

Tetapi yang paling menarik tentunya bukanlah aksi menunggangi kuda Prabowo. Pada kampanye tersebut, menantu Soeharto ini tak lupa menyampaikan orasi politik sekaligus keunggulan Gerindra dan dirinya dibanding tokoh lain. melihat banyaknya penonto yang menyemut di GBK, Prabowo mungkin mengiba sehingga banyaknya pedagang yang juga beraksi mengais rezeki di tengah gerombolan massa itu menjadi inspirasi yang tiba-tiba muncul di pikirannya untuk men’traktir’ massa yang datang. Maka di tengah-tengah orasi nya, Prabowopun meminta pedagang untuk membagi-bagikan dagangannya (makanan kecil dan minuman ringan) secara gratis kepada massa yang hadir. Dengan catatan Ia akan mengganti kerugian pedagang kecil tersebut.

Apakah saudara-saudara haus, pengen minum?” Tanya Prabowo. “Sekarang saatnya rakyat kecil, para pedagang merdeka. Silahkan semua kasih, nanti bayarannya minta kepada Taufik (Ketua DPD Gerindra Jakarta)," sambungnya. (merdeka.com).

Mendengar perintah tersebut, para pedagang inipun membagi-bagikan dagangannya dengan senyuman. Tak berselang lama, makanan kecil dan minuman yang dijajakan ludes. Tetapi senyuman kebahagiaan pedagang-pedagang tersebut tak berlangsung lama. Menjelang akhir kampanye, para pedagang ini tidak mendapatkan bayaran yang seimbang dengan yang dikeluarkan. Bahkan pedagang tersebut mengaku mengalami kerugian besar. Pedagang kecil ini mendadak kesal dan hanya mampu bersungut-sungut setelah terpaksa menerima bayaran yang tak sesuai. Berikut beberapa komentar kekcewaan pedagang yang dikutip dari merdeka.com.

Masak saya hitung dan ngelayani dengan harga Rp 400 ribu cuma dibayar Rp 200 ribu, rugi dong saya," kata Udin, seorang pedagang yang menjadi korban.

“Saya rugi banyak, ratusan ribu. Masak cuma dibayar Rp 200 ribu, padahal kalau laku semua lima kali lipatnya. Tadi saya ikut antri untuk menagih pembayaran, tapi dikasih tidak sesuai dan didorong suruh keluar," sambung Sudarti seprofesi dengan Udin.

Udin dan Sudiarti hanyalah dua contoh dari puluhan pedagang yang menjajakan dagangannya secara gratis di kampanye Gerindra tersebut. Para pedagang merdeka yang disebutkan Prabowo sebelumnya sepertinya hanya merdeka sesaat saja, di akhir mereka malah menderita kerugian akibat kampanye tersebut.

[caption id="attachment_328087" align="aligncenter" width="300" caption="Salah satu korban (Kompas.com)"]

13955913321245769675
13955913321245769675
[/caption]

Kasus ini mungkin bisa jadi hanya secuil kasus yang terekspos ke media. Walau pihak Gerindra merespon dengan menyebut telah membayar seluruh pedagang dengan bayaran yang pas. Tetapi tetap saja pihak Gerindra meninggalkan kekecewaan besar pada pedagang-pedagang yang merasa tak mendapat bayaran setimpal. Hal ini menjadi insiden kecil bagi kampanye Gerindra. Bisa-bisa ini berubah menjadi peluru memprotes Capres Prabowo yang dinilai tidak membela pedagang kecil. Mengingat rencana pedagang ini untuk menuntut Prabowo dengan mendatangi kantor Gerindra.

Kampanye memang selalu menjadi ajang merayu masyarakat. Segala hal dilakukan untuk membahagiakan penontonnya. Walau berusaha menuruti aturan KPU untuk meniadakan Money Politic, tetapi tindakan sejenis seperti membagi-bagikan barang hingga makanan masih marak terjadi. Walau tak membagikan uang, bukankah sama artinya dengan membagi-bagikan barang secara gratis? Menghadirkan tontonan dengan bintang tamu artis-artis nasional dan penyanyi dangdut seksi tak cukup rasanya bagi Parpol untuk yakin akan dipilih massa. Maka menjamu massa dengan hal-hal yang gratis menjadi pilihan lain mereka.

Kampanye Gerindra di GBK hari ini juga menghadirkan artis popular seperti Raffi Ahmad, Narji, deretan biduan dangdut hingga Luna Maya. Tetapi itu seakan tak cukup, tawaran Prabowo dengan menggratiskan dagangan orang kecil di acara tersebut semakin meyakinkan agar memperoleh simpati yang besar. Sangat disayangkan hal itu justru menindas dan merugikan pedagang-pedagang yang hadir. Semoga saja Parpol-parpol lain lebih berhati-hati lagi dan makin cerdas dalam ‘bermain’dengan kampanye .Jika tak boleh mensejahterakan atau membantu rakyat kecil, ada baiknya tidak merugikan mereka.

[caption id="attachment_328088" align="aligncenter" width="300" caption="pengisi acara kampanye Gerindra (liputan6.com)"]

13955915961545734459
13955915961545734459
[/caption]

Seperti satire yang dibuat Prabowo, dikutip dari liputan6.com : "Boleh bohong asal santun, boleh nipu asal santun, boleh curi asal santun, boleh khianat asal santun, boleh ingkar janji asal santun, boleh jual negeri asal santun, boleh menyerahkan kedaulatan ke asing asal santun.", saya tambahkan Boleh janji, asal ditepati. Sayangnya pedagang yang dijanjikan merdeka di tengah orasinya malah meringis menghitung kerugian yang diterima.



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun