[caption id="" align="aligncenter" width="422" caption="Reza Rahadian di Pendekar Tongkat Emas (image/muvilla.com)"][/caption]
Berbeda dengan industri pertelevisian yang krisis tayangan berkualitas, Industri perfilman Indonesia saat ini sedang menggeliat. Terbukti dari jumlah produksi film-film berkualitas yang berhasil menjadi box office di bioskop. Tak hanya segi penjualan yang meningkat, film-film Indonesiapun mulai mendapat atensi dari dunia Internasional. Tak hanya satu atau dua, beberapa film Indonesia sudah pernah dipercayakan untuk menjadi film Pembuka di Festival Film Internasional seperti Sundance film Festival,Toronto International Film Festival hinggaFestival De Cannes. Beberapa diantaranya adalah The Raid, What They Don’t Talk About When They Talk About Love, 207, Laskar Pelangi,Pasir Berbisik dan masih banyak lagi . Perkembangan film Indonesia juga semakin diminati oleh negara lain dan dibuktikan dengan keberanian sineas Indonesia menayangkan filmnya di beberapa negara sekaligus. Sebut saja Film Habibi Ainun, Tenggelamnya Kapal Van Der Wjick dan 99 Cahaya Di Langit Eropa yang ditayangkan di beberapa negara. Jika beberapa tahun lalu, Industri perfilman didominasi oleh tema horor ‘esek-esek’ yang lebih terfokus pada eksploitasi tubuh pemeran-pemeran yang seksi, maka kini Produser Film tampaknya semakin mempedulikan kualitas dan kemampuan akting para aktor/aktrisnya. Sehingga film-film yang dilayangkan ke bioskop lebih atraktif, hidup dan ide ceritanya mengalir.
Hal ini tentu saja didukung oleh kekuatan akting para pemainnya. Aktor/aktris dengan kualitas akting yang luar biasa pun bermunculan dan tumbuh seiring produksi film yang kian meningkat. Salah satu aktor yang paling populer dan sarat akan prestasi dikarenakan kemampuan aktingnya yang mumpuni adalah Reza Rahadian.
Jika pada periode 1990-an Industri Perfilman Indonesia memiliki aktor-aktor kawakan seperti Deddy Mizwar, Tio Pakusadewo, Mathias Muchus hingga Slamet Rahardjo yang mana aktor-aktor ini selalu mampu memerankan peran apapun dengan sangat baik. Maka di era sekarang, Reza Rahadian mungkin menjadi salah satu pengganti yang mampu atau bahkan lebih baik merepresentasikan diri sebagai sosok aktor paling berkualitas yang dimiliki Industri hiburan Indonesia saat ini. Sejak penampilannya yang memukau di Film Perempuan Berkalung Sorban (2009), aktor kelahiran 5 Maret 1987 ini memang menjadi salah satu kunci sukses sebuah film dari segi pemasaran dan kualitas. Memenangkan penghargaan sebagai Aktor Pendukung Terbaik di film yang dibintanginya sama aktris Revalina S Temat ini, Reza menjadi incaran produser-produser film Tanah air.
Dari sekian banyaknya aktor Indonesia Reza menjadi aktor paling produktif dengan rata-rata bermain di empat judul film setiap tahunnya. Dan hampir semua film yang dibintanginya mampu mendulang sukses serta menjadi box office di bioskop tanah air. Beberapa diantaranya adalah 3 Hati dua dunia, Satu Cinta(2010) dimana kehebatan akitingnya di film ini diganjar sebagai Aktor terbaik di FFI 2010, Hafalan Shalat Delisa (2011) yang mana Ia sukses berperan sebagai seorang ayah dari anak korban tsunami Aceh, Perahu Kertas (2012), Habibie Ainun(2012) juga sukses menjadi salah satu film bioskop terlaris di Indonesia dan mengukuhkan Reza sebagai Aktor terbaik di Indonesia Movie Awards 2013, Tenggelamnya Kapal Van der Wjick (2013) juga menjadi box office dan di tahun 2014 ini, Reza telah menyelesaikan syuting sebanyak tiga film besar. Di antaranya Ketika Tuhan Jatuh Cinta, Pendekar Tongkat Emas dan Yasmine yang akan segera rilis di bioskop dalam waktu dekat.
[caption id="" align="aligncenter" width="240" caption="Reza di Yasmine (image/blogspot.com)"][/caption]
Khusus untuk judul film yang terakhir, Yasmine tampaknya akan menjadi yang paling istimewa bagi Reza di tahun ini. Film bergenre action drama itu merupakan produksi negara Brunei Darussalam yang mana Reza berperan sebagai seorang ayah yang melarang hobi anak perempuannya bermain silat. Keterlibatan Reza di Film ini menjadi istimewa karena produksi Yasmine di Brunei akan menjadi sejarah perfilman baru bagi negara Kesultanan tersebut. Setelah Brunei Darussalam vakum dan tidak pernah memproduksi film layar lebar sejak tahun 1960 dimana film layar lebar terakhirnya dirilis di bioskop. Setelah 50 tahun berselang, Yasmine akan menjadi film pertama yang tentunya menjadi sejarah perfilman di sana. Tak hanya di Brunei dan Indonesia, film ini juga dijadwalkan akan diputar di sejumlah negara di Asia. Film Yasmin diisi oleh kru yang berasal dari lintas negara Hongkong, Malaysia, Indonesia, Australia, Polandia dan Brunei tentunya. Reza Rahadian yang dipercaya sebagai salah satu aktornya tentu saja menjadi kebanggan tersendiri menjadi bagian sejarah perfilman Brunei. Dan kepiawaian aktingnya di film ini tentu saja akan membanggakan wajah perfilman Indonesia di internasional.
Kehadiran Reza Rahadian di industri hiburan tanah air memang berbeda dengan selebritis kebanyakan. Jika sejumlah selebritis mendapatkan kepopuleran dari sensasi dan mengumbar kehidupan pribadi ke media dengan mengisi slot-slot acara gosip di televisi. Maka Reza Rahadian hanya akan muncul ke media pemberitaan terkait film-film baru dan prestasinya saja. Sangat jarang kehidupan pribadinya diekspos ke media. Uniknya lagi, Reza ternyata tidak memiliki akun sosial media apapun. Sangat kontras dengan pesohor lain yang sering pamer kemewahan di Media sosial pribadi masing-masing. Dalam salah satu wawancaranya di Sarah Sechan Show Beberapa waktu lalu, Reza menyebut alasannya tidak membuat sosial media adalah agar tidak terjadi kecemburuan dan kekecewaan antara fansnya apabila Ia tak sempat membalas sapaan mereka. Ia lebih memilih untuk menuliskan ide-idenya di suatu buku catatan. Sungguh, Aktor yang anti-mainstream!
Sosok Reza Rahadian memang sukses merepresentasikan diri sebagai aktor yang hanya akan dikenal karena perannya di Film, bukan di Infotainment. Tanpa sensasi, Reza justru mengoleksi beragam prestasi. Inilah sebenarnya selebriti sejati yang harus dijadikan panutan untuk sebagian besar pelaku seni di Industri Hiburan tanah air. Kejeniusan akting dan pribadi yang bebas dari sensasi dan kontroversi menjadikan Reza sebagai ikon yang membanggakan untuk Perfilman Indonesia. Semoga semakin sukses dan semakin banyak lagi Reza Rahadian baru yang lahir di Industri Perfilman Indonesia. Dari sekian banyak Film Reza, Brokenhearts (2012) yang paling berkesan bagi Penulis, Recomended!.
Referensi:
Yasmine Official Movie Trailer Now Available
Reza Rahadian Saya Naif Jika Menolak Film Yasmine ..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H