Mohon tunggu...
Sahroha Lumbanraja
Sahroha Lumbanraja Mohon Tunggu... Teknisi - Masih percaya dengan Cinta Sejati, Penggemar Marga T..

When You Have nothing good to say, Then Say nothing!!! Email: Sahrohal.raja@ymail.com IG: @Sahroha

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Amien Rais, Makin Tua Komentar Makin Labil

19 September 2014   00:34 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:17 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ternyata Pak AMien sudah tampak tua (Image/kompas.com)

[caption id="" align="aligncenter" width="624" caption="Ternyata Pak AMien sudah tampak tua (Image/kompas.com)"][/caption]

Siapa yang tidak kenal Politisi senior yang satu ini? Sudah menjabat sebagai ketua Majelis Permusyawaratan rakyat periode 1999-2004. Mengikuti bursa Calon Presiden pada Pemilihan Presiden 1999 dan 2004 serta menjadi pendiri Partai Amanat Nasional rasanya sudah cukup menjadi bukti rekam jejak yang cukup panjang di dunia politik Indonesia. Turut serta mencanangkan Pemilihan Langsung ketika menjabat jadi Ketua MPR, Politisi yang kini menjabat sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional bahkan disebut-sebut sebagai Bapak reformasi karena aktif mengkritisi pemerintahan Soeharto di masa Orde baru. Dengan segudang pengalaman di dunia Politik rasanya tak salah jika saat ini Amien Rais dapat dijadikan rujukan yang pandangannya dapat dijadikan acuan oleh politisi muda. Namun apakah demikian kenyataannya?

Seyogyanya, semakin banyak makan garam maka seseorang akan semakin berisi dan bijaksana dalam mengeluarkan pendapat. Sebagai politisi yang sudah khatam dengan persoalan-persoalan politis tanah air, Amien Rais seharusnya lebih hemat berbicara demi menjaga wibawanya sebagai politisi senior yang dihormati. Namun menyimak kiprahnya dalam menanggapi berbagai isu politik akhir-akhir ini, sangat disayangkan Amien Rais tampak terlalu ‘menggebu-gebu’ dan berapi-api ketika berkomentar ke media. Semenjak bergabungnya PAN dengan Gerindra yang mengusung Prabowo-Hatta Rajasa sebagai calon Presiden, Amien Rais mulai menjadi aktif tampil ke media-media dengan pernyataan-pernyataan kritis mengarah ke negatif tentang pandangannya kepada Jokowi yang menjadi pihak lawan koalisinya di Pilpres 2014 lalu. Sebagai pihak yang kalah dalam Pilpres, sudah seharusnya Amien Rais mendukung program kerja yang akan dilakukan oleh Jokowi nantinya sebagai sikap ksatria dan mungkin bisa saja mengemukakan gagasan-gagasan positif dalam pembangunan masa depan bangsa. Tetapi kenyataannya, salah satu tokoh Muhammadyah ini justru tak henti-hentinya mengeluarkan pendapat yang selalu meragukan kepemimpinan Jokowi.

Contohnya saja, Hari ini (18/9) Amien Rais kembali menarik perhatian dengan pernyataanya yang meragukan kinerja Jokowi. Dalam sebuah diskusi di Jakarta, alumnus UGM ini menyatakan pendapatnya demikian:

"Sepuluh tahun di tangan yang keliru, bangsa ini akan hancur, Contoh, gedung ini kalau dihancurkan satu menit sudah rata dengan tanah. Kalau membangun kembali itu butuh bertahun-tahun. Kalau bangsa ini hancur, sepuluh tahun mendatang, untuk bangkit kembali saya kira beyond imagination,) (kompas.com)

Tanggapan Amien Rais ini tentu saja dinilai sebagai opini pesimistik yang ditujukan kepada Jokowi-JK. Lebih lanjut, Amien Rais juga tampaknya mulai mengkhawatirkan tindakan Jokowi yang menurut pandangannya mulai merangkul lawan yang notabene adalah anggota koalisi Amien. Kekhawatiran Amien tampak dari pernyataannya yang meminta semua anggota Koalisi Merah Putih agar tidak terpengaruh dengan Jokowi yang disebutnya mulai ‘menggoda’. Tak lupa mantan ketua MPR RI ini juga mengkritisi kebijakan jatah kementerian di kabinet Jokowi-JK yang tengah dirancang.

"Dengan kata-kata Jokowi awalnya, enggak konsisten. Enam belas kursi menteri itu hendaknya diisi sepenuhnya dengan Koalisi Indonesia Hebat (koalisi Jokowi-JK). Biarlah Merah Putih menjadi penyeimbang di legislatif. Oleh karena itu tidak usahlah Jokowi ini mengejar-ngejar supaya Koalisi Merah Putih menyeberang. Jangan! Tukasnya.

Intensnya Amien Rais mengkritisi kebijakan-kebijakan Jokowi bahkan sampai mengeluarkan pendapat seperti di atas sebenarnya sangat disayangkan. Mengingat karir politik yang sudah cukup panjang, seharusnya Amien menunjukkan pandangan yang lebih berimbang dan menghargai kebijakan-kebijakan tersebut. Berkaca dari sikap politisi seangkatannya seperti BJ Habibie dan Megawati yang tampak kalem di depan media, Amien Rais juga harusnya lebih tenang dan tidak terburu-buru menjurii kinerja politisi lain.

Ketika Amien Rais mempertanyakan konsistensi Jokowi, masyarakatpun tahu seberapa inkonsistennya beliau. Disebut sebagai salah satu tokoh reformasi yang mendukung Pilkada langsung pada 2004, di tahun ini demi menjaga ‘pengaruh’ koalisi Merah Putih di Parlemen Amien Rais turut serta berkoar-koar untuk mengembalikan Pilkada ke DPRD. Sangat ironis mengingat rekam jejaknya yang dulu sangat fokus menyoroti kebijakan Orde Baru yang kurang melibatkan partisipasi Rakyat. Belum lagi, berbagai kritik pedasnya kepada Jokowi selama menjabat sebagai walikota Solo dan mendapatkan penghargaan sebagai Walikota terbaik waktu itu. Namun, menjelang Pilpres 2014 Amien Rais malah merekomendasikan duet Jokowi-Hatta. Baca di Dulu Kritik Jokowi, Amien Rais balik ingin duetkan Jokowi-Hatta di pilpres 2014

Seperti pengakuannya yang sudah berpengalaman banyak di demokrasi Indonesia dikutip dari Kompas.com berikut ini:

“Percaya saya, saya sudah belajar demokrasi banyak sekali," ujar mantan Ketua MPR RI itu

Lalu kini, sang Bapak Reformasi mencoba menyinggung pemerintahan Jokowi dengan mewanti-wanti ‘salah memilih pemimpin’ rasanya sedikit meragukan apabila menyebutnya sebagai Politisi yang sudah matang dan selalu berpikiran positif yang tahu menghargai demokrasi. Dimana Jokowi terpilih berdasarkan pilihan Rakyat. Masih layak dipercaya?

Sebagai saran saja, regenerasi juga berlaku cepat di dunia Politik tanah air. Kini mungkin saatnya Pak Amien meniru sikap BJ Habibie dan politisi senior lainnya agar berlapang dada memberikan kesempatan kepada politisi muda untuk berkarya bagi Bangsa. Dan juga menjadi pengamat yang memberikan pandangan seimbang terhadap isu-isu politik yang bergulir di tanah air. Sehingga mampu dijadikan bahan studi banding bagi ide-ide politisi muda saat ini. Tak usahlah terlalu berkoar-koar, cukup memberi pandangan saat ditanya. Maka Amien akan makin disayang/ dipercaya publik dan mana tahu benar dinobatkan jadi Pahlawan Reformasi!

Rujukan:

Amien Rais: 10 Tahun di Tangan yang Keliru, Bangsa Ini Akan Hancur

Ini Kata Amien Rais soal Jokowi Jatah 16 Menteri untuk Parpol

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun