Mohon tunggu...
Sahroha Lumbanraja
Sahroha Lumbanraja Mohon Tunggu... Teknisi - Masih percaya dengan Cinta Sejati, Penggemar Marga T..

When You Have nothing good to say, Then Say nothing!!! Email: Sahrohal.raja@ymail.com IG: @Sahroha

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Sisi Lain Jokowi Terungkap di Blusukan FFI 2014

7 Desember 2014   20:00 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:51 3716
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Piala Citra (imag:mbigroup.co.id)

[caption id="attachment_381301" align="aligncenter" width="630" caption="Presiden Jokowi menyerahkan Piala Citra untuk Film Terbaik (foto: Tribunnews.com)"][/caption]

Ajang penghargaan Festival Film Indonesia (FFI) 2014 sukses digelar di Palembang Sabtu malam, 6 Desember 2014. Apresiasi untuk insan perfilman sepanjang tahun ini merupakan acara tahunan yang rutin digelar untuk memberikan Piala Citra, sebagai supremasi tertinggi bagi insan perfilman Tanah Air. Sebagai ajang paling bergengsi di industri hiburan Tanah Air, tak heran ajang ini mencuri banyak perhatian dan termasuk momentum yang sangat penting bagi sineas Indonesia. Semua sineas papan atas hadir dalam penghargaan ini. Sebut saja Reza Rahadian, Revalina S Temat, Nicholas Saputra, Dian Sastro, Christine Hakim, Jajang C Noer, Adinia Wirasty hingga Slamet Raharjo berkumpul dalam ajang ini. Tak hanya mengumumkan pemenang yang berhak meraih Piala Citra untuk kategori terbaik, FFI kali ini juga mempertontonkan keindahan budaya yang diangkat dari daerah penyelenggara, Palembang.

Namun ada yang lebih menarik, kehadiran Presiden Joko Widodo beserta Ibu Negara Iriana menjadi bintang dalam perhelatan malam ini. Bagaimana tidak, untuk pertama kalinya acara FFI ini dihadiri oleh Presiden yang memang sedikit banyak telah melahirkan harapan baru bagi sineas Indonesia akan adanya dukungan Pemerintahan Jokowi demi perkembangan dunia perfilman. Tak heran, nama Jokowi menjadi semacam nama wajib yang disebutkan oleh pengisi acara di sela-sela pidato mereka saat menerima Piala Citra. Walau tak ada koordinasi, para sineas ini tampak kagum dan mengucapkan terima kasihnya akan kehadiran Jokowi. Kehadiran Presiden dalam acara tersebut tampak sangat dihargai oleh aktor/aktris ini.

Berbeda dengan ajang penghargaan lain yang mengacu pada nilai ‘Terfavorit’, FFI memang menjadi semacam barometer kualitas suatu film karena diukur berdasarkan nilai ‘Terbaik’ oleh juri-juri. Maka tak heran, film-film box office yang laris-manis di pasaran belum tentu akan menjadi pemenang di ajang ini. Maka muncullah nama-nama seperti Dewi Irawan yang sukses meraih Piala Citra sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik lewat perannya di film Tabula Rasa. Aktris senior ini berhasil menyingkirkan aktris-aktris muda seperti Atiqah Hasiholan, Prisia Nasution hingga Revalina S Temat. Bahkan aktor Chico Jericho tampak sangat terkejut ketika diumumkan sebagai Pemeran Utama Pria terbaik FFI 2014. Bagaimana tidak, di kategori ini Chico harus bersaing dengan Herjunot Ali yang sukses besar di film Box Office Tenggelamnya Kapal Van der Wjick atau Ario Bayu yang sukses memerankan Soekarno di film yang berjudul sama. Chico yang berperan di Film Cahaya dari timur memang wajar terkejut mengingat pesaingnya dari film-film terlaris tahun ini. Riri Riza pun kembali menang sebagai Penulis Skenario Adaptasi Terbaik atas karyanya yang sangat inspiratif Sokola Rimba yang mengangkat kehidupan Butet Manurung.

[caption id="" align="aligncenter" width="528" caption="Piala Citra (imag:mbigroup.co.id)"]

Piala Citra (imag:mbigroup.co.id)
Piala Citra (imag:mbigroup.co.id)
[/caption]

Tak kalah mengejutkan, penghargaan tertinggi yakni kategori Film Terbaik berhasil diraih oleh film Cahaya dari Timur. Film yang mengangkat tema tentang perjuangan Sani Tawainella yang diperankan oleh Chico Jericho dalam membawa anak-anak Maluku dalam kejuaraan sepak bola nasional yang dibumbui oleh kesenjangan sosial dan konflik agama yang ada di sana sukses memboyong Piala Citra menyingkirkan film-film besar seperti Soekarno, 3 Nafas Likas, Sebelum Pagi Terulang Kembali dan Sokola Rimba. Film yang diproduseri oleh penyanyi Glenn Fredly ini didaulat sebagai film terbaik dan menerima Piala Citra langsung dari Presiden, Joko Widodo.

Mengakhiri perhelatan malam itu, Joko Widodo tampil memberikan pidato yang berisi dukungannya kepada perkembangan dunia Perfilman. Keseriusannya ditunjukkan dengan rencana membentuk Badan Ekonomi Kreatif yang langsung dibawahi oleh Presiden. Badan ini berfungsi untuk memfasilitasi industri kreatif perfilman Indonesia. Tak lupa sang Presiden juga mengajak masyarakat Indonesia untuk menonton film anak negeri. Berikut kutipan pidato Presiden:

"Badan Ekonomi Kreatif langsung di bawah presiden. Saya ajak masyarakat untuk cinta film Indonesia. Karya film kita adalah wajah bangsa, nanti dingat-ingat kalau dukungannya nggak total, tolong saya dibisiki, ini serius. Pemerintah dukung perfilman kita ini kekuatan ekonomi kreatif kita."

Upaya serius Jokowi tersebut memang wajar mengingat dunia perfilman juga merupakan salah satu sektor yang menjanjikan untuk kemajuan suatu bangsa. Setidaknya hal ini terbukti dengan negara India yang sukses melalui industri perfilmannya yang disebut Bollywood dan sukses bersaing dengan Hollywood dari segi produksi. Jika serius digarap, bukan tidak mungkin perfilman Indonesia akan maju dan mengikuti kesuksesan Hollywood. Tentunya dengan dukungan semua pihak yang terkait. Optimisme para sineas dalam acara ini juga ditunjukkan dengan dukungan mengamini program Jokowi yang akan segera diwujudkan.

Tak melulu menunjukkan sikap formil layaknya pejabat yang hadir di acara-acara besar, malam itu Jokowi juga tampil apa adanya dan lengkap dengan kalimat-kalimatnya yang cukup menggelitik dan membuat suasana hidup. Sang Presiden tetap bersahaja dengan menyebutkan kebiasaannya yang sebenarnya sering ke bioskop di malam minggu secara diam-diam pada pukul 21.00 WIB.

“Kalau nggak percaya, nonton jam 9 jam 11 malam, pasti ketemu saya pas malam minggu di bioskop," terang Jokowi di sela-sela pidatonya yang disambut gelak tawa hadirin.

Bahkan Beliau juga menyebut beberapa judul film yang ditontonnya sepanjang tahun. Di antaranya Comic8, Malam Minggu Miko dan Manusia Setengah Salmon, Presiden tampaknya penggemar berat Raditya Dika! Film-film bergenre komedi ini sepertinya menjadi salah satu rahasia Jokowi tetap bersabar dan murah senyum kepada setiap orang. Tak peduli musuh atau teman. Maka wajar saja jika selama ini Jokowi tetap berusaha tersenyum dan tenang walau difitnah dan dihantam berita-berita miring yang tak pernah terbukti. Salut!

Akhirnya semoga saja program Jokowi yang baru ini bisa terwujud dan industri perfilman Indonesia bisa bangkit dan lebih baik lagi. Gebrakan baru yang dihadirkan Jokowi melalui dukungannya dengan menyempatkan diri di FFI 2014 ini juga sekaligus menunjukkan kepeduliannya ke setiap sektor, jadi patut diapresiasi. Well, mulai hari ini politisi seharusnya mulai menyukai karya-karya Raditya Dika agar emosinya tidak labil dan tidak mudah tersulut emosi. Saya tidak perlu memberikan namanya, kita semua sudah tahu siapa saja politikus yang emosinya labil. Saya kasih Inisial deh... Fadli Zon, Fahri Hamzah… eh keceplosan! Selamat Hari Minggu!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun