Dalam upaya membela negara melalui nilai rela berkorban untuk bangsa dan negara, masyarakat di Indonesia memiliki peran yang sangat penting dan dapat berkontribusi secara aktif dalam berbagai cara untuk menyejahterakan ekonomi. Namun pada saat era pandemi COVID-19, perekonomian Indonesia ikut terdampak dan mengalami keterpurukan di tahun tersebut. Menurut Maria,dkk. (2024) Pertumbuhan ekonomi domestic mengalami penurunan karena pandemi COVID-19. Pemerintah Indonesia menetapkan target pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2020 berada dalam kisaran 5,3 hingga 5,6 persen. Namun, pencapaian target ini menjadi semakin sulit karena terus meningkatnya jumlah kasus positif COVID-19 di tanah air. Kebijakan yang diambil oleh pemerintah, yaitu Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), menyebabkan perekonomian Indonesia semakin terpuruk, terutama karena adanya perubahan kebijakan yang disesuaikan dengan kondisi penularan COVID-19 yang terus berkembang. Dalam konteks ini, masyarakat memiliki peran yang krusial dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi dengan memberikan dukungan kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Dengan membeli produk lokal dan terlibat dalam kegiatan yang mempromosikan UMKM, masyarakat secara langsung berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi di tingkat lokal. UMKM sendiri menyerap sekitar 97% dari total tenaga kerja di Indonesia dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Tingkat jumlah kasus COVID-19 di Indonesia pada tahun 2020 hingga 2021 mengalami peningkatan sejumlah 1.821.703 kasus. Sedangkan total jumlah pasien yang sembuh sebanyak 1.669.119 orang, disertai dengan jumlah pasien yang meninggal sebanyak 50.578 jiwa. Hal ini tentunya membawa dampak yang sangat serius terhadap perekonomian di Indonesia, termasuk menyebabkan kerusakan pada kesejahteraan masyarakat. Banyak orang dapat mengatakan secara implisit bahwa pandemi ini akan merusak ekonomi. Di tengah ancaman penularan, ketidakpastian yang tinggi, dan banyaknya hal yang belum diketahui secara menyeluruh tentang wabah, pembatasan sosial yang ketat harus dilakukan sejak awal. Kota-kota besar seperti Jakarta, yang biasanya tidak tidur, tiba-tiba menjadi tenang karena orang bekerja dari rumah, belajar online, dan melakukan ibadah dari rumah. Kegiatan pariwisata yang tengah menjadi sangat populer sepertinya akan layu. Pengemudi transportasi online tidak memiliki banyak pelanggan. Toko-toko, pasar, dan mal tutup atau mengurangi jumlah jam kerja mereka. Rumah tangga, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), korporasi, dan sektor keuangan semuanya terpengaruh oleh berbagai pelemahan ekonomi.
Di tengah permasalahan yang telah dijelaskan tersebut, Masyarakat dapat berperan aktif dalam membantu memulihkan perekonomian Indonesia dengan membeli produk dari usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Dengan menggunakan terobosan melalui aplikasi ponsel yang dapat memudahkan penjual dan pembeli melakukan transaksi jual beli dengan mudah dan praktis tanpa harus keluar rumah. Kegiatan seperti inilah yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di Tengah keterpurukan ekonomi yang melanda akibat pandemi COVID-19.
Selain itu, masyarakat dapat membantu menggerakkan roda ekonomi bagi masyarakat yang terkena dampak dari pandemi tersebut melalui penggalangan dana bagi yang membutuhkan. Sehingga masyarakat yang membutuhkan tersebut dapat bertahan hidup serta bisa bangkit Kembali dari keterpurukan dan berusaha untuk menciptakan lapangan usaha demi memenuhi kebutuhan hidupnya.
Kontribusi pemerintah di tengah pandemi COVID-19 sangat signifikan dalam berbagai aspek, terutama dalam menjaga stabilitas kesehatan masyarakat, perekonomian, dan sosial. Beberapa bentuk kontribusi pemerintah selama pandemi salah satunya adalah Bantuan Langsung Tunai (BLT). Bantuan Langsung Tunai (BLT) adalah salah satu bentuk bantuan sosial yang diberikan pemerintah Indonesia selama pandemi COVID-19 untuk membantu masyarakat yang terdampak secara ekonomi. Program ini bertujuan untuk memberikan dukungan finansial langsung kepada masyarakat miskin dan rentan guna memenuhi kebutuhan dasar mereka. Pandemi COVID-19 memberikan tantangan besar terhadap stabilitas ekonomi Indonesia. Namun, semangat bela negara melalui nilai rela berkorban menunjukkan bahwa setiap individu dapat berperan aktif dalam mendukung pemulihan ekonomi. Peran serta masyarakat, baik dalam mendukung UMKM maupun melalui kegiatan solidaritas sosial seperti penggalangan dana, menjadi fondasi penting untuk memperkuat perekonomian bangsa. Upaya ini, disertai dengan kebijakan pemerintah seperti pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT), mencerminkan sinergi antara masyarakat dan pemerintah dalam menghadapi krisis yang melanda.
Sebagai elemen penting dalam pemulihan ekonomi, masyarakat Indonesia telah membuktikan bahwa kontribusi individu maupun kolektif dapat memberikan dampak signifikan terhadap kesejahteraan bangsa. Dukungan terhadap UMKM, penerapan teknologi digital untuk transaksi, serta partisipasi dalam kegiatan solidaritas menunjukkan kekuatan kolaborasi dalam mengatasi tantangan ekonomi. Nilai rela berkorban yang diwujudkan dalam berbagai bentuk tindakan positif tidak hanya membantu pemulihan ekonomi tetapi juga mempererat hubungan sosial yang menjadi landasan pembangunan nasional yang berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H