Yang maha adil dan adil
Aku rindu keadilanmu
Kau begitu lihai menyalahkan dan mengkritik
Tapi sekarang kau tanpa jejak
Yang maha adil dan adil
Aku rindu tatapanmu yang tajam
Menatap kesalahan para pemangku kebijakan
Tapi sekarang kau entah kemana
Yang maha adil dan adil
Aku rindu kebijaksaanmu
Kata-katamu
Dan bahkan tingkahmu
Kau bilang kebenaran harus ditegakkan
Kau bilang kau peduli nasib rakyat
Tapi entah kenapa sekarang kau membisu
Kemanakah kebenaran dan keadilan yang kau pragakan?
Telah hilangkah kepekaanmu
Bersama rintihan hujan
Atau kau hanya musiman saja.
Yang maha adil dan adil
Ternyata kau lupa, kau manusia.
Dan tidak akan bisa menyerupai  keadilan Tuhan
Kebencian ...
Kepongahan ...
Kesombongan ...
Dan Nafsu menyelimutimu ...
Ternyata kau manusia
Hanya pandai bicara keadilan dan kebenaran
Tapi kau terusik dengan kata-katamu sendiri
Ketika musim telah berganti.
Sapeken, 11 Agustus 2022