Anak merupakan generasi penerus bangsa yang berlangsung secara terus menerus dan bersifat alami. Dari generasi ke generasi masyarakat suatu bangsa akan mengalami pertumbuhan yang berbeda dimana kualitas masyarakatnya akan ditentukan oleh pengalaman dan pembelajaran yang diperoleh dan dimilikinya baik secara formal maupun nonformal.
Modal awal dari kompetensi membaca adalah mengenal huruf. Mengenal huruf adalah salah satu kompetensi yag wajib dikembangkan oleh guru pada pendidikan usia dini, dengan kompetnsi ini diharapkan anak dapat mengenal Huruf Abjad, sehingga nantinya anak tidak mengalami kesulitan dalam mengmbangkan kompetensi berbahasanya khusunya pada kompetensi menulis.
Dorongan untuk belajar mengalir secara alami dalam bentuk rasa ingin tahu yang kuat tentang dunia sekitar dan dari keinginan untuk memahami diri dan lingkungannya.
Pada usia dini, proses belajar didukung dengan tumbuhnya kesiapan utuk memahami bahasa dan minat terhadap kekuatan kata-kata. Anak usia prasekolah mulai mengenal hubungan antara tulisan, bunyi, dan artinya, sehingga anak mengerti fungsi tulisan atau bacaan. Mereka senang membolak-balik buku, berpura-pura membacanya, serta mulai bertanya mengenai kata-kata tertentu yang tidak diketahuinya.
Menurut Hariyanto dalam Maysaroh (2018), pendidikan di Taman Kanak-kanak anak sudah diperkenalkan abjad dari a sampai dengan z. Pada proses pengenalan keaksaraan awal terutama bagi anak kelompok A (usia 4-5 tahun) di Taman Kanak-kanak.
Pembelajaran pengenalan keaksaraan awal pada anak usia dini dilakukan dengan mengenalkan huruf-huruf vokal dan konsonan yang merupakan dasar dalam membaca. Melalui pengenalan huruf vokal dan konsonan, anak akan memahami bentuk huruf dan selanjutnya dapat membentuk suku kata dan kata tertentu.Â
Dalam mengoptimalkan pelaksanaannya, anak perlu dibimbing oleh guru sehingga kemampuan anak dalam membaca akan meningkat. Upaya untuk meningkatkan kemampuan anak dalam keaksaraan awal dapat dilakukan dengan memperkenalkan bentuk huruf sehingga anak dapat memahami kata-kata yang diajarkan.
Pada kenyataannya banyak orang tua atau guru yang mengajarkan anak huruf sebatas menulis saja padahal banyak hal yang bisa dilakukan diantaranya dengan membuat media sederhana atau alat peraga sederhana dengan menggunakan barang -- barang yang tidak terpakai seperti tutup botol bekas dan lain-lain.
Media tutup botol hias merupakan salah satu media yang digunakan dalam permainan huruf yang dapat merangsang perkembangan kemampuan anak dalam mengenal huruf.Â
Dengan menggunakan media huruf anak akan merasa senang dan tanpa terpaksa dalam mengenal huruf-huruf yang diajarkan oleh pendidik, sehingga tanpa disadari anak telah memperkaya kemampuan mengenal hurufnya.
Seperti media tutup botol hias yang bahannya sangat mudah di dapatkan dan mudah dalam pembuatannya. Alat dan bahan antara lain botol bekas, tutup botol bekas, kertas origami warna-warni, papan tripleks, gunting, spidol, lem kertas dan lem lilin.