Islam memiliki 3 (tiga) hal yang sudah seharusnya dimiliki oleh setiap muslim untuk menyempurnakan imannya. Di antaranya adalah Iman, Islam, dan Ihsan. Ketiganya memiliki keterkaitan yang sangat erat. Bahkan, pondasi kepribadian umat islam yang kuat ada pada keimanan. Maka dari itu, malaikat Jibril mengajarkan agama kepada umat manusia seperti pada hadits di bawah ini.
"Dari Abu Hurairah R. A. Berkata : "Sesungguhnya Rasulullah SAW pada suatu hari berada di tengah-tengah manusia, ketika itu seorang laki-laki berjalan (Menuju beliau lalu mengajukan beberapa pertanyaan kepada beliau) "Apakah iman itu?" Laki-laki itu menjawab "Iman adalah engkau melayani Allah, para malaikat, dan perjumpaan dengan-Nya, meyakini para Rasul dan engkau beriman kepada kebangkitan". Lalu laki-laki itu bertanya, "Wahai Rasulullah SAW, apakah Islam itu?" Laki-laki itu menjawab "Engkau beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya, melaksanakan sholat, membayar zakat yang diwajibkan, dan berpuasa Ramadhan". Lalu laki-laki itu bertanya "Apakah ihsan itu?" Laki-laki itu menjawab "Engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, meskipun engkau tidak sanggup melihat-Nya, karena Dia senantiasa melihat kamu", Rasulullah SAW bersabda "Inilah Jibril datang untuk mengajarkan agama kepada manusia". (HR Al-Bukhari & Muslim)
Hadist tersebut berisikan tentang malaikat Jibril yang bertanya kepada Rasulullah SAW mengenai iman, islam, dan ihsan lalu dijawab oleh dirinya sendiri atas dasar untuk mengajarkan agama kepada manusia. Tiga pokok tersebut merupakan akar dari kepribadian seorang muslim. Iman adalah kepercayaan terhadap Allah SWT. Yang melahirkan ibadah. Namun, jika hanya memiliki kepercayaan saja, akan sangat lemah pondasi kepribadiannya menjadi seorang muslim. Maka dari itu, iman juga perlu didukung dengan adanya islam dan ihsan untuk menjadikannya sempurna.
Berikut adalah beberapa sifat dari keimanan di antaranya adalah:
1. Kepercayaan
Percaya dengan kuasa, keberadaan, dan takdir Allah SWT. Namun, percaya harus diiringi dengan keyakinan. Untuk mencapai ke tahap keyakinan itu harus memenuhi 3 (tiga) syarat. Di antaranya adalah meresapi atau diresapi, menghayati atau dihayati, menjiwai. Jika sudah tertanam hal-hal tersebut, maka hasilnya akan menjadi kokoh dan mengakar
2. Keyakinan
3. Kuat dengan Ilmu
Iman akan semakin kuat jika memiliki ilmu. Ilmu memiliki 3 (tiga) tingkat. Di antaranya adalah mengetahui yang kemudian menghasilkan pengetahuan, mengerti menghasilkan pengertian, lalu memahami yang menghasilkan pemahaman.
4. Lemah dengan Kebodohan
5. Meningkat dengan amal shaleh
6. Menurun dengan maksiat
7. Datang karena mendapar hidayah dari Allah SWT.
Dalam ajaran agama islam, di antaranga ada 'aqidah, syari'ah, dan akhlak yang juga saling berkaitan erat. Hal utama lainnya yang harus dimiliki oleh umat muslim adalah 'aqidah. 'Aqidah bisa dikatakan sebagai tali yang mengikat antara manusia dengan Allah SWT. Namun, tali tersebut terkadang tidak selamanya kuat. Bisa terjadi kelonggaran hingga terputus. Untuk memperkuat 'tali' yang sudah longgar tersebut, Allah tetap akan mengampuni hambanya dengan beristighfar dan bertaubat. Syariah merupakan peraturan dan perundang - undangan yang mengatur aktifitas yang seharusnya dikerjakan dan yang tidak boleh dikerjakan manusia. Terakhir adalah akhlak. Akhlak merupakan komponen dasar Islam yang ketiga yang berisi ajaran tentang perilaku atau moral, akhlak adalah sikap yang menimbulkan prilaku baik dan buruk. Salah satu di antara akar dari kepribadian muslim yaitu tauhid. Tauhid adalah
mengesakan kebesaran Allah dan yakin bahwa tiada tuhan selain Allah. Tidak hanya itu, tauhid juga perlu diiringi dengan fiqih dan tasawuf. Fiqih adalah suatu ilmu yang bersumber dari Al-Qur'an yang dipelajari oleh para ulama yang bersifat terperinci (at-tafsiriyyah), terapan (at-tatbiqiyyah), dan juga praktis (al-amaliyyah). Sedangkan tasawwuf adalah membantu dan melatih dalam merasakan kehadiran Allah SWT.
Telah tercantum pada surat Ibrahim ayat 24-25 yang artinya : "Tidaklah kamu memperhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik, seperti pohon yang baik, akarnya kuat dan cabangnya (menjulang) ke langit. (pohon) itu menghasilkan buahnya pada setiap waktu dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan itu untuk manusia agar mereka selalu ingat". Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah telah memberikan perumpaan kepada manusia tentang bagaimana agar bisa mengokohkan kepribadian seorang muslim yang baik.
Adapun perumpaan atas ayat tersebut dapat digambarkan seperti berikut:
1. Akar (Iman, Aqidah, dan Tauhid)
2. Batang (Syariah dan fiqih dalam fardu ain)
3. Dahan besar (Fiqih dalam fardu kifayah)
4. Dahan sedang (Fiqih dalam sunnah muakkad dan sunnah)
5. Ranting -- daun (Keutamaan)
6. Buah (Akhlak kepada Allah, malaikat, Rasul, dan kepada seluruh alam semesta)
Agar dapat memiliki jiwa yang bersih, umat muslim harus memiliki 'aqidah yang kokoh. Dengan 'aqidah yang kokoh tersebut akan melahirkan ibadah yang istiqamah karena kuatnya tali yang mengikat antara manusia dengan Allah SWT. Kemudian, jika manusia telah melakukan ibadah yang istiqamah maka dapat dipastikan bahwa jiwanya menjadi bersih dan merasakan ketenangan yang sangat tentram. Selanjutnya, dengan kebersihan jiwa maka akan timbul akhlak yang mulia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H