Mohon tunggu...
Sahl Alindunisy
Sahl Alindunisy Mohon Tunggu... -

seorang muallaf yang ingin menjadi muslim sejati,\r\nseorang mahasiswa yang ingin menjadi profesor,\r\nseorang anak yang ingin berbakti,\r\nseorang manusia yang terinspirasi dan ingin menjadi inspirasi dunia

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Keterbatasan Logika Formal

3 Maret 2011   05:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:07 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu hari, seorang Raja yang terkenal jenius dan cerdas menginginkan para penduduknya jujur seratus persen. Karenanya, dia memindahkan seluruh rakyat dan aparatnya ke luar daerah kerajaannya. Kemudian, dia membuat suatu aturan, jika ada yang memasuki kerajaannya, maka ia harus menjawab pertanyaan yang diajukan oleh kapten pengawal dengan jujur, jika  berbohong ia akan dihukum gantung.
Sang Raja teramat yakin, bahwa peraturannya itu akan membuat para penduduknya menjadi jujur.

Pada saatnya, datanglah seorang pengembara mendekat di pintu gerbang kota. Sebagaimana biasanya, ia akan ditanyai terlebih dahulu oleh sang Kapten.

"Mau kemana engkau? Jawablah dengan jujur, jika tidak jujur maka engkau akan digantung. Jika engkau jujur, engkau akan terlepas dari hukuman gantung."

"Saya mau digantung, di atas tiang gantungan itu." jawab pengembara

"Saya tidak percaya, engkau pasti berbohong." ujar sang kapten

"Baiklah, jika saya berbohong maka gantunglah saya."

"Tapi, itu akan membuat kebohongan sebagai kebenaran."

"Tepat sekali."

Maka jelaslah bahwa kebenaran dan kejujuran tidak dapat diukur dengan formalitas. Kebenaran sejati adalah kebenaran relatif. Kebenaran bukan hanya idealisme semata namun juga praktis dan realistis.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun