Mohon tunggu...
Sahira Nurpadilah Sari
Sahira Nurpadilah Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sahira

Mahasiswa Universitas Pelita Bangsa (PGSD)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Fungsi Bahasa Indonesia Dalam Pembentukan Karakter Siswa SD

12 Januari 2025   16:16 Diperbarui: 12 Januari 2025   17:45 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bahasa Indonesia, sebagai sarana komunikasi, berperan besar dalam proses pembentukan karakter siswa (Harlina dan Ratu Wardarita, 2020). Ketika siswa belajar untuk berbicara dan menulis dengan baik, mereka tidak hanya mengasah keterampilan linguistik, tetapi juga mengembangkan berbagai aspek karakter yang esensial, seperti kepercayaan diri, keberanian, dan empati (Handayani, 2023). Sebagai contoh, kegiatan berbicara di depan kelas atau berdiskusi tentang suatu topik mengajarkan siswa untuk berani mengemukakan pendapat serta mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain. Hal ini sangat penting karena komunikasi yang baik tidak hanya melibatkan kemampuan menyampaikan pesan, tetapi juga kemampuan untuk memahami orang lain dan berempati terhadap sudut pandang mereka. Melalui pembelajaran bahasa Indonesia, siswa juga belajar untuk mengelola emosi dan berperilaku etis dalam interaksi sosial. Ketika siswa terlibat dalam berbagai bentuk ekspresi lisan maupun tulisan, mereka didorong untuk berpikir lebih kritis dan reflektif terhadap apa yang mereka katakan atau tuliskan. Dengan kata lain, pembelajaran bahasa Indonesia berfungsi untuk menanamkan nilai-nilai moral yang akan membentuk karakter siswa, seperti kejujuran, tanggung jawab, dan rasa saling menghormati. Ini adalah langkah awal yang penting dalam menciptakan individu yang tidak hanya pandai berbahasa, tetapi juga memiliki dasar moral yang kuat.

 

Bahasa Indonesia juga berperan dalam menumbuhkan rasa cinta tanah air dan kebanggaan terhadap budaya Indonesia (Widyatama & Suhari, 2023). Melalui pembelajaran bahasa Indonesia, siswa diperkenalkan dengan kekayaan sastra, sejarah, dan kebudayaan Indonesia yang dapat memperdalam pemahaman mereka tentang identitas nasional. Misalnya, dengan membaca karya sastra Indonesia yang mengandung nilai-nilai luhur, siswa dapat belajar tentang perjuangan, kebijaksanaan, dan semangat nasionalisme yang telah diwariskan oleh para pendahulu. Proses ini mengajarkan siswa untuk menghargai keberagaman budaya Indonesia dan merasa bangga menjadi bagian dari bangsa yang memiliki sejarah dan kebudayaan yang kaya. Pembelajaran bahasa Indonesia yang berbasis pada budaya lokal juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengenal dan melestarikan warisan budaya daerah mereka (Mulyani et al., 2024). Ini sangat penting karena pemahaman terhadap budaya lokal memperkuat rasa identitas dan koneksi siswa terhadap tempat asal mereka, serta membantu mereka untuk lebih memahami peran mereka dalam masyarakat Indonesia yang multikultural.

Supaya pembelajaran bahasa Indonesia dapat maksimal dalam membentuk karakter siswa, pendekatan yang digunakan harus bersifat aktif dan partisipatif. Metode seperti diskusi kelompok, permainan peran, dan penulisan kreatif sangat efektif untuk mendorong siswa berpikir kritis dan mengembangkan kreativitas mereka (Inayah & Sya, 2022). Diskusi kelompok, misalnya, memungkinkan siswa untuk mengemukakan ide, mendengarkan pendapat teman-teman mereka, dan belajar untuk bekerja sama dalam menyelesaikan masalah. Sementara itu, permainan peran dapat mengajarkan siswa bagaimana berempati dengan orang lain, memahami perasaan dan perspektif mereka, serta melatih keterampilan berbicara di depan umum dengan cara yang menyenangkan.

Kegiatan ekstrakurikuler seperti lomba pidato, teater, atau debat juga sangat membantu dalam mengasah keterampilan berbicara siswa. Melalui lomba pidato atau debat, siswa belajar untuk berbicara dengan percaya diri, mengorganisasi ide dengan baik, dan mengemukakan pendapat dengan jelas dan logis. Kegiatan-kegiatan ini bukan hanya melatih keterampilan berbahasa, tetapi juga membangun rasa percaya diri, keberanian, dan kemampuan berpikir kritis. Dengan pendekatan yang tepat, pembelajaran bahasa Indonesia dapat menjadi sarana yang sangat efektif dalam membentuk siswa yang tidak hanya mahir berbahasa, tetapi juga memiliki karakter yang matang.

Pendidikan, pembelajaran bahasa Indonesia di tingkat Sekolah Dasar memainkan peran yang sangat penting dalam pembentukan karakter siswa. Bahasa Indonesia tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai sarana untuk mengembangkan keterampilan sosial dan moral yang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari. Melalui bahasa Indonesia, siswa tidak hanya belajar untuk berbahasa dengan baik, tetapi juga memahami nilai-nilai kebangsaan, budaya, dan etika yang akan membentuk mereka menjadi individu yang berkarakter.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun