Penyakit merupakan salah satu masalah kesehatan yang paling sering terjadi di masyarakat. Penyakit didefinisikan sebagai kondisi abnormal tertentu yang secara negatif memengaruhi struktur atau fungsi sebagian atau seluruh tubuh suatu makhluk hidup, dan bukan merupakan dampak langsung dari cedera eksternal. Penyakit dibedakan menjadi 2 yakni penyakit menular dan penyakit tidak menular. Penyakit menular adalah perpindahan penyakit dari orang yang sakit ke orang yang sehat sedangkan penyakit tidak menular adalah sebuah penyakit yang tidak mengalami proses pemindahan dari orang lain, namun menjadi penyebab kematian paling banyak bagi masyarakat.
   Demam berdarah menjadi salah satu penyakit menular dengan kasus pertahun cukup tinggi di Indonesia. Departemen Kesehatan Republik Indonesia per tanggal 1 Maret 2024 mengumumkan bahwa ada sekitar 160.000 kasus demam berdarah dengue yang tercatat di 213 daerah di Indonesia. Demam berdarah dengue sendiri merupakan sebuah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue, virus tersebut dapat menyebar dan masuk ke dalam tubuh manusia dibawa oleh nyamuk jenis Aedes aygepti dan Aedes albopictus.
   Maraknya kasus demam berdarah di Indonesia ini disebabkan oleh berbagai macam faktor diantaranya yang pertama adalah faktor iklim. Iklim di Indonesia adalah iklim tropis dimana iklim ini sangat cocok untuk perkembangbiakan nyamuk Aedes aygepti. Nyamuk Aedes aygepti berkembangbiak dengan baik di suhu yang hangat dan lembab, maka dari itu kasus deman berdarah di Indonesia cukup tinggi apalagi ketika memasuki musim penghujan. Saat memasuki musim penghujan akan menyebabkan banyak tempat tergenangi oleh air seperti di talang air, ban bekas, kaleng, dan wadah-wadah di luar rumah lainnya. Genangan air tersebut akan menjadi tempat nyamuk Aedes aegypti berkembang biak, semakin tinggi populasi nyamuk Aedes aygepti semakin tinggi juga risiko penyebaran virus dengue di masyarakat.
   Buruknya sistem sanitasi menjadi faktor lain yang menyebabkan tingginya kasus DBD di Indonesia. Sistem sanitasi yang buruk dan pengelolaan sampah yang tidak tepat dapat menyebabkan genangan air yang menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk. Selain itu kurangnya kesadaran masyarakat juga menjadi penyebab tingginya kasus DBD di Indonesia. Kurangnya kesadaran masyarakat akan bahaya dari nyamuk Aedes aygepti membuat masyarakat menyepelekan hal-hal kecil yang menjadi penyebab tingginya perkembangbiakan nyamuk Aedes aygepti. Masyarakat bahkan tidak menyadari bahwasanya penyakit demam berdarah dengue ini menjadi salah satu penyakit menular yang cukup berbahaya karena menyebabkan kematian dengan waktu yang singkat dan dapat menyebabkan adanya pandemi. Kendala utama yang menyebabkan tingginya kasus DBD di Indonesia terletak pada masyarakat itu sendiri, kurangnya pengetahuan, sikap, dan tindakan terhadap DBD maupun pencegahannya.
   Di kondisi seperti ini peran serta tenaga profesi kesehatan masyarakat sangat dibutuhkan. Dengan adanya tenaga di bidang profesi kesehatan masyarakat dapat menumbuhkan rasa kesadaran masyarakat akan bahaya dari penyakit demam berdarah ini. Ahli tenaga kesehatan masyarakat dapat mulai melakukan berbagai macam program sosialisasi serta penyuluhan di seluruh wilayah di Indonesia. Program sosialisasi dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penanggulangan DBD, meningkatkan kompetensi tenaga sanitasi lingkungan, entomolog kesehatan, dan epidemiolog kesehatan. Untuk memudahkan berjalannya program sosialisasi ataupun penyuluhan, tenaga kesehatan masyarakat dapat bekerja sama dengan tenaga kesehatan wilayah setempat.
   Penyakit DBD merupakan penyakit yang berbahaya. Maka dari itu perlu benar-benar adanya penyuluhan dari tenaga kesehatan dan kesadaran dari masyarakat tentang ciri gejala, sikap dan tindakan yang harus dilakukan apabila ditemukannya tanda-tanda gejala DBD.
KATA KUNCI : DBD, Nyamuk, Penyakit
DAFTAR PUSTAKA
Tim infografik unair. 22 april 2024. Infografik: Kasus DBD di Indonesia. Â https://unair.ac.id/infografik-kasus-dbd-di-indonesia/ [online]. (Diakses 8 September 2024).
Â
Widyatama, F. E., 2018. Faktor Risiko Yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue Di Wilayah Kerja Puskesmas Pare. Jurnal Kesehatan Lingkungan. 10(4). 417-423. Â