Sejarah kesehatan masyarakat merupakan sebuah proses keberlanjutan yang telah berjalan panjang, mencerminkan bagaimana upaya manusia untuk memahami dan mengendalikan berbagai penyakit yang muncul. Sejarah ini dimulai sejak zaman manusia purba dimana manusia sudah mulai bergulat dengan berbagai macam penyakit yang mengancam keberlangsungan hidup.
Abad pertengahan hingga era modern menyaksikan transformasi dramatis dalam pemahaman dan penanganan kesehatan masyarakat. Periode ini ditandai oleh perubahan paradigma dari pendekatan mistis dan religius menuju pendekatan ilmiah yang lebih rasional. Abad pertengahan menjadi salah satu periode yang cukup keras bagi dunia kesehatan masyarakat. Wabah penyakit seperti cacar, MERS, dan influenza seringkali menghancurkan populasi.
Era renaisans dan pencerahan membawa angin segar bagi dunia kesehatan. Para ilmuwan mulai melakukan observasi dan eksperimen untuk memahami penyebab penyakit. Andreas Vesalius, misalnya, melakukan penelitian anatomi yang revolusioner. Gagasan tentang kebersihan dan sanitasi mulai mendapat perhatian.
Revolusi industri membawa perubahan besar dalam lingkup kesehatan masyarakat. Urbanisasi yang cepat menyebabkan kepadatan penduduk yang tinggi, kondisi sanitasi yang buruk, dan munculnya penyakit menular baru. Kondisi kerja yang buruk juga berkontribusi pada masalah kesehatan pekerja.
Abad ke-19 adalah abad emas bagi perkembangan epidemiologi. John Snow, seorang dokter Inggris, melakukan penelitian yang inovatif tentang wabah kolera di London. Penelitiannya menunjukkan bahwa kolera menyebar melalui air minum yang tercemar, bukan melalui udara seperti yang dipercaya sebelumnya. Penemuan ini menjadi tonggak penting dalam sejarah kesehatan masyarakat.
Pada abad ke-20 data mulai disaksikannya kemajuan pesat dalam bidang kesehatan masyarakat. Beberapa pencapaian penting antara lain penemuan vaksin cacar oleh Edward Jenner dan pengembangan vaksin untuk penyakit menular lainnya telah menyelamatkan jutaan nyawa, pembangunan sistem sanitasi yang lebih baik telah mengurangi risiko penyakit yang ditularkan melalui air dan makanan, peningkatan akses terhadap layanan kesehatan, penemuan antibiotik telah mengubah pengobatan infeksi bakteri.
Meskipun telah banyak kemajuan, kesehatan masyarakat masih menghadapi berbagai tantangan, seperti munculnya penyakit menular baru seperti HIV/AIDS, Ebola, dan SARS-CoV-2, meningkatnya prevalensi penyakit tidak menular seperti diabetes, penyakit jantung, dan kanker, perubahan iklim berdampak pada penyebaran penyakit menular dan mempengaruhi kesehatan masyarakat secara keseluruhan, berbagai masalah kesehatan lainnya.
Sejarah kesehatan masyarakat di Indonesia dimulai abad ke 16 sejak dibawah pemerintahan Hindia Belanda. Pada abad 16 ini pemerintah Hindia Belanda mulai mengadakan upaya pemberantasan cacar dan kolera yang merajalela di Indonesia. Pemerintah Hindia Belanda mulai mengadakan upaya-upaya kesehatan masyarakat. Pada tahun 1925, Hydrich, seorang petugas kesehatan pemerintah Belanda mengembangkan daerah percontohan dengan melakukan propaganda penyuluhan kesehatan di Purwokerto, Banyumas. Alasan Hydrich melakukan penyuluhan karena tingginya angka kematian dan kesakitan di daerah tersebut.
Tahun 1967 dilaksanakannya seminar membahas dan merumuskan program kesehatan masyarakat terpadu sesuai dengan masyarakat Indonesia. Kesimpulan seminar ini adalah disepakatinya sistem puskesmas yang terdiri dari puskesmas tipe A, tipe B, dan C. Pada tahun 1968 berlangsung rapat kerja kesehatan nasional, mencetuskan bahwa puskesmas disepakati sebagai suatu unit pelayanan kesehatan untuk masyarakat.Â
Tahun 1979 dihapuskannya tipe puskesmas, sehingga hanya ada 1 tipe. Awal tahun 1990-an puskesmas berubah menjadi kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang menjadi pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga memberdayakan peran serta masyarakat, selain memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu.
Waktu terus berlalu hingga saat ini kesehatan masyarakat masih terus mengalami banyak perubahan. Ilmu kesehatan akan terus mengalami perubahan seiring waktu, penyakit bahkan obat-obatan akan terus berkembang. Untuk sampai seperti sekarang ilmu kesehatan masyarakat telah mengalami berbagai macam rintangan. Tetapi dibalik itu semua ilmu ini akan terus bermanfaat bagi banyak orang.