Mohon tunggu...
sahib elbourhan
sahib elbourhan Mohon Tunggu... -

ingin bisa membuat tulisan yang menarik untuk dibaca siapapun dan yang akhirnya bisa bermanfaat bagi kebaikan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bola di Mesir 2

18 November 2009   22:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:17 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

"Teet...teet...teet…dung….dudung…dung….tiinn…tiinn…"masih ingat suara gaduh gemuruh itu? Rasanya kemarin bunyi gaduh itu masih terdengar, bahkan selama beberapa hari terakhir sampai tadi menjelang magrib pun bunyi gaduh itu masih nyaring sekali. Tapi tadi ketika waktu menunjukkan pukul 21.30 suara gaduh itu berhenti, bagai regu gerak jalan ketika ada komando "henti grak", semua akan berhenti diam tanpa suara. Begitulah kiranya Mesir malam ini, meskipun tak terlalu sama. Tak ada suara-suara gaduh seperti kemarin lagi. Tak ada anak-anak muda yang mondar-mandir berkendara ugal-ugalan dengan mengibarkan bendera merah putih hitam kebanggaan mereka  sambil berteriak "masr....masr....masr...." tidak ada, kecuali hanya sedikit sekali, itupun mungkin terpaksa atau merasa malu kemarin teriak-teriak riang kok sekarang diam. Atau mungkin mereka tetap bangga dengan negaranya bagaimanapun ia. Mungkin. Ya, hari ini ditentukan Mesir lah yang tidak bisa pergi ke Afrika selatan 2010 nanti untuk beradu dalam piala dunia, setelah kalah dari Aljazair 0-1 dalam babak play-off kualifikasi PD2010. Beda sekali, beberapa hari yang lalu begitu terasa aroma kemenangan dengan sorak sorai, mengibarkan bendera kesana kemari, mengeluarkan bebunyian sebagai ekspresi kebahagian. Padahal itu baru menang untuk lolos PD2010 tapi ekspresi kebahagiannya melebihi yang menang PD mungkin. Itulah sepak bola Mesir, pasti juga dibelahan bumi lainnya. Kalau menang ya sorak sorai mungkin sampai lupa daratan. Tapi sekali kalah menjadi diam seribu bahasa. Kemarin setelah menang tak henti-hentinya mereka supporter plus masyarakat Mesir bersorak sorai tiada henti sambil mengibarkan bendera merah hitam putih yang ada gambar elang emasnya dengan kebanggaan dan kebahagiaan yang penuh. tapi  selesai pertandingan malam tadi, mereka tertunduk sambil membawa bendera tergulung di tangan tanpa diangkat sedikitpun sambil berkata "ana za'lan...ana za'lan." Sejak beberapa hari yang lalu masih banyak orang yang memakai atribut supporter misal ikat kepala atau topi merah putih hitam, mobil-mobil di hiasi bendera dengan warna merah putih hitam warna bendera kebangsaan Mesir, sekarang mungkin semua itu telah dilepas. setiap berinteraksi dengan penduduk setempat pun saya selalu ditanya "enta ma'a miin? masr walla gazair??", dan berkata "ul!!masr ya rabb" pada orang yang ditemuinya. Tapi sekarang, kalau kita bertanya tentang bola pada mereka, pasti akan dijawab, "kholas ya amm." bahkan mungkin ada yang marah. Beda banget ya??? Tapi sekali lagi, itulah Mesir, bumi para nabi yang mayoritas muslim yang sangat gandrung akan sepak bola.  bumi yang sekarang sedang saya injak yang katanya merupakan pusat ilmu islam saat ini.  unik, religius, narsis, hebat, mengagumkan, dll.

Kairo, 16 November 2009

pukul 02.32 dini hari

kosakata : masr : mesir/ orang mesir ana za'lan :saya marah/ saya benci enta ma'a miin?kamu bela siapa? ul!! : katakanlah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun