Mohon tunggu...
sahib elbourhan
sahib elbourhan Mohon Tunggu... -

ingin bisa membuat tulisan yang menarik untuk dibaca siapapun dan yang akhirnya bisa bermanfaat bagi kebaikan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Haji Kairo

12 November 2009   22:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:21 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Baru saja aku menyaksikan proses pemberangkatan haji disini, di Kairo. Sebagian besar jama'ahnya terdiri atas mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh study di Al Azhar dan beberapa universitas lainnya di negeri Mesir ini, dan beberapa saudara muslim kita yang berkulit hitam. kurang lebih ada 170 jama'ah yang diberangkatkan bersama dari salah satu kawasan di madinah Nasr.

Lazimnya di Indonesia, keberangkatan jama'ah haji disini (mahasiswa indonesia khususnya-red) juga dijejali para pengiring yang menyertai kepergian para jama'ah. Para pengiring itu tentu adalah keluarga baru mereka di tanah perantauan ini. Bukan ayah, ibu, kakak, adik atau yang lainnya tapi para pengiring mereka adalah teman-teman seperjuangan mereka disini, baik yang satu rumah atau siapapun teman mereka.

Kebetulan, kali ini salah satu tamu undangan Allah adalah temanku satu almamater. Dia kakak kelas Aliyah ku dulu. Sepantasnyalah, sebagai adik kelas yang bisa dikatakan adalah keluarga barunya aku ikut menyertai keberangkatannya. Aku dan beberapa temanku turut datang ke tempat berkumpul para jama'ah yang akan berangkat bersama. Nah, disinilah aku melihat perbedaan antara keberangkatan haji dari Indonesia dan keberangkatan haji orang indonesia dari Mesir. Kalau dari indonesia, seorang calhaj beberapa hari pra keberangkatan akan sangat disibukkan dengan acara pengajian ini, acara itu, beli ini, berkemas itu, dan lain-lain. Pokoknya aroma persiapan haji sangatlah kentara. Semua sanak saudara, teman-teman dan siapapun yang "dekat" dengannya akan mengetahui dan berusaha untuk mampir ke rumahnya untuk "mertaake" dan bahkan ketika berangkat mungkin orang sekampung akan berjajar rapi di depan rumah calhaj untuk mengucapkan selamat jalan do'a dan sebagainya. Lain halnya disini, di Kairo. Para calhaj yang umumnya mahasiswa indo ini terlihat "santai" saja.

Bahkan di tempat pemberangkatan, sulit diketahui mana yang calhaj dan mana yang mengantar calhaj, karena para calhaj disini tidak memakai sragam. Para calhaj kelihatan seperti mau acara rihlah biasa saja dengan pakaian santai. Mungkin para calhaj kelihatan repot ketika mengurus jawaz safar untuk haji. lainnya sekedar melengkapi kebutuhan ibadah dan berpergian. setelah semua beres dan tiba pemberangkatan, seperti tadi, mereka keluar dari rumah disertai para pengawal yang tak lain adalah teman-teman mereka satu rumah mungkin atau lebih menuju "embarkasi" (tempat pemberengkatan-red) yang telah ditentukan. Di embarkasi ini, satu hal lagi yang sangat berbeda ketika aku mengantar jama'ah haji di indonesia. Bukan doa bercampur tangis haru yang menyertai keberangkatan calhaj disini melainkan tawa suka cita bahkan gurauan yang menyertai mereka. Tetapi tetap mereka tak melupakan do'a bersama untuk keselamatan para calhaj dan semua.

sungguh indah menyaksikan proses keberangkatan jama'ah haji, bagaimanapun adatnya. Karena yang terpenting adalah niat dan kesiapan lahir bathin dari para jama'ah sendiri. Dan aku yakin mereka telah mempersiapkan diri mereka sendiri untuk memenuhi undangan yang mulia itu dari yang Maha Mulia.

Aku sendiri hanya dapat berkata dalam hati yang berisikan doa untuk mereka para calon jama'ah haji agar selamat diperjalanan dan kembali dengan menyandang gelar haji yang sebenarnya, mabrur. Dan banyak harapan agar di hari depan, Yang Maha Mulia berkenan mengundangku dan orang-orang yang berharapan sama denganku untuk datang ke baitNya yang mulia itu, memberi kesempatan kepadaku dan orang-orang yang berharapan sama denganku untuk mengunjungi tempat peristirahatan terakhir makhlukNya yang paling mulia dan orang-orang yang dikasihiNya, Rasulullah sallallhu alaihi wa alihi wa ashabihi wa man tabi'ahu ajma'in.

ya, semoga.

amin.

kairo, 13 November 2009

pukul 02.20 dini hari

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun