stres akhir tahun atau holiday stress berdasarkan pengalaman penulis
Bagi sebagian orang, akhir tahun selalu identik dengan masa-masa sibuk yang melelahkan secara fisik maupun psikis. Kesibukan khas di bulan Desember ini perlu diantisipasi agar tidak memicu stres. Apalagi, jika keinginan untuk berlibur tidak sinkron dengan pekerjaan yang justru menumpuk. Artikel ini membahas penyebab dan cara meredamPenyebab Stres Akhir Tahun atau Holiday Stress
Secara umum, holiday stress adalah perasaan tertekan yang dialami oleh seseorang di akhir tahun sehingga dirinya menjadi lebih emosional. Orang tua maupun anak-anak bisa mengalaminya pada level yang berbeda-beda.
Sebagian orang sibuk bekerja dan terpaksa mengurungkan niat berlibur di bulan Desember karena harus menyelesaikan target sebelum tahun berganti. Sementara itu, mereka yang sudah memiliki waktu luang menghadapi kebutuhan anggaran yang tidak sedikit agar bisa berkumpul dengan keluarga besar. Kedua kondisi ini potensial sebagai penyebab stres.
Anak-anak yang sehari-hari berada di sekolah berdalih ingin menghabiskan waktu liburan bersama orang tua. Di sisi lain, orang tua mereka justru makin sibuk dengan episode kejar target. Dalam kondisi seperti ini, meski sementara, seseorang biasanya cenderung memprioritaskan urusan pekerjaan. Anak-anak yang merasa dikalahkan kepentingannya potensial mengalami stres.
Rencana untuk bahagia dan membahagiakan orang-orang tersayang di bulan Desember pun gagal total. Siapa saja rentan kecewa dan merasa bersalah jika mengalaminya. Beberapa kondisi di atas hanya contoh pemicu stres akhir tahun.
Bagaimana jika kita tidak sempat mengantisipasi dan stres telanjur datang? Apa yang perlu dilakukan untuk meredamnya? Simak uraiannya dalam artikel ini.
5 Cara Meredam Stres Akhir Tahun
Desember sebentar lagi habis. Sebagian orang mungkin sudah merasakan holiday stress. Levelnya tentu bervariasi. Jika mengalami stres yang satu ini, kita bisa melakukan beberapa hal di bawah ini untuk meredamnya.
1. Mengatur Ulang Rencana
Memprioritaskan urusan pekerjaan tidak berarti menghapus aktivitas lain dari daftar rencana, tetapi menundanya hingga kita memiliki waktu yang benar-benar longgar. Â Cobalah untuk mengatur kembali rencana liburan yang sudah disusun.
Jika rencana tersebut melibatkan orang lainmisalnya anak atau keluarga besarcobalah bernegosiasi. Kita perlu menjamin bahwa mereka tetap menjadi prioritas dan tidak diabaikan. Mengatur ulang rencana liburan juga bisa dilakukan ketika kita kekurangan dana untuk merealisasikan sebuah rencana.
2. Mengajukan Cuti
Kita butuh waktu khusus untuk menebus rasa bersalah karena menomorduakan rencana liburan bersama keluarga. Kita juga butuh waktu untuk mengembalikan energi setelah menyelesaikan target pekerjaan yang sangat rapat. Mengajukan cuti adalah salah satu cara terbaik untuk mendapatkan kesempatan tersebut.
3. Menciptakan Mood yang Bagus
Kecewa dan rasa bersalah yang tidak terobati bisa memicu stres dan memperburuk suasana hati. Jika tidak pandai mengelola emosi, urusan rumah tangga menjadi kacau dan target pekerjaan akhir tahun juga terbengkalai. Mendekatlah kepada orang-orang yang memiliki vibe positif agar kita mendapatkan mood yang bagus untuk menyelesaikan urusan secara efektif dan efisien.