Halo, kawan ASN! Mari kita sepakat bahwa seorang aparatur sipil negara (ASN) perlu bersikap profesional dalam posisi dan situasi apa pun. Dia harus cerdas, pandai mengelola emosi dan mental berdasarkan level kebaperan yang dirasakan. Karena itulah, pada kondisi tertentu, kita mungkin membutuhkan tip melawan baper.
Mengapa ASN Harus Melawan Baper?
Seseorang yang terbawa perasaan akan berlebihan atau terlalu sensitif dalam menanggapi sebuah kejadian. Akibatnya, dia gampang sakit hati, gampang curiga, bad mood, tidak percaya diri, dan mengerjakan tugas ala kadarnya.
Jika tidak dilawan, perasaan-perasaan di atas menjadi pintu menuju berbagai bentuk suuzon, kedengkian, bahkan keterpurukan mental. Enggak berbahaya ta? Pasti berbahaya lah, apalagi ASN harus bermental kuat agar kinerjanya optimal.
Apa Saja Tip Melawan Baper?
Mendiskusikan sebuah solusi tentu lebih mudah daripada mempraktikkannya. Kita mungkin bisa membedakan antara baper yang penting dan tidak penting dengan mudah, tetapi sangat sulit untuk mengelolanya dengan baik.
Berdasarkan pengalaman Penulis, ada 5 tip melawan baper yang bisa membantu para ASN agar tidak terus-terusan terbawa perasaan. Simak, yuk!
1. Menguatkan Niat
Niat yang kuat untuk menghalau rasa baper adalah modal untuk melipatkan energi dan melahirkan ide-ide yang brilian. Akan ada banyak kegiatan positif ditemukan dan bisa dilakukan jika kita mampu mengendalikan perasaan negatif. Alhasil, kita lebih mudah berdamai dengan kenyataan yang memicu kita terbawa perasaan.
2. Yakin pada Kemampuan Diri
Tanyakan kepada diri sendiri tentang keyakinan untuk melepaskan diri dari kebaperan. Kalau yakin "mampu", jalan kita insyaallah tidak akan belok-belok. Kalau ada anjing menggonggong, kita mah lari saja. Maksudnya, jadikan komentar orang lain sebagai pelecut, bukan penghalang.
3. Memperbanyak Zikir dan Ibadah
Orang beriman yakin bahwa selangkah dia mendekat kepada Allah, seribu langkah Allah mendekat kepadanyya. Dengan berzikir, seseorang mengingat Allah. Dengan beribadah, seseorang yakin Allah akan memberikan kekuatan. Dengan keyakinan ini, jalan untuk melepaskan diri dari belenggu kebaperan akan terasa lebih mudah dan menyenangkan.
4. Menjauhi Pemicunya
Kondisi lingkungan sangat memengaruhi kondisi mental dan emosional seseorang. Ingat kisah seseorang yang tubuhnya berbau wangi karena berkawan dengan penjual minyak wangi, kan? Dengan kata lain, kalau tidak ingin terbawa perasaan, ya jangan coba-coba mendekati lingkungan yang memicunya. Mending pulang, berkumpul dengan keluarga atau kawan yang memberikan vibes positif.
5. Menyibukkan Diri
Orang yang sedikit beraktivitas biasanya lebih mudah terbawa perasaan. Menyibukkan diri dengan kegiatan yang positif dan kreatif akan mengalihkan fokus kita dari pemicu baper. Alih-alih mengingat omongan dan overthinking dengan perbuatan orang lain, kita justru sibuk mencari cara agar bisa melakukan lebih banyak hal positif.