Mohon tunggu...
Sahda Annisa
Sahda Annisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Padjadjaran Program Studi Sastra Indonesia

Menyukai lagu dan game sebagai aktivitas untuk pengisi waktu luang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemanfaatan Bookstagram sebagai Media Pembudayaan Literasi dan Penyalur Hobi

29 Juni 2024   23:12 Diperbarui: 29 Juni 2024   23:18 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dewasa ini merupakan era di mana informasi kita dapatkan dengan cara yang mudah hanya dengan terkoneksi pada internet. Memanfaatkan media sosial sebagai sarana untuk menghubungkan antarmanusia untuk saling berinteraksi dapat dijadikan salah satu alternatif untuk memperoleh informasi. Kini, media sosial telah memiliki beragam jenis dan fitur unik tersendiri yang dapat kita pilih berdasarkan preferensi masing-masing. Salah satu media sosial yang sangat diminati adalah Instagram. Instagram merupakan aplikasi yang menyediakan konten-konten berupa foto dan video di dalamnya. Selain bisa membagikan foto dan video, di dalamnya juga ada fitur, seperti pesan, telepon, dan panggilan video. 

Fitur-fitur yang ada di Instagram ini dimanfaatkan oleh Bookstagrammer. Dilansir dari campaign.com, bookstagrammer adalah istilah yang digunakan untuk orang yang membagikan informasi tentang buku dan literasi di Instagram.  Kalau untuk komunitasnya disebut dengan Bookstagram. Bookstagrammer memanfaatkan Instagram sebagai media untuk berbagi informasi mengenai buku, sekaligus berinteraksi, baik dengan bookstagrammer, maupun dengan pencinta buku lainnya. Mereka membagikan konten-konten tentang buku berupa foto dan video reels. Foto dan video tersebut berisi tentang buku-buku yang telah mereka baca dan ingin diulas serta rekomendasikan kepada bookstagrammer, maupun para pencinta buku lainnya dengan latar dan isi video semenarik mungkin.

Dikutip dari Zulfi dkk (2021), pembuatan konten oleh bookstagrammer ini memiliki beberapa motif, seperti berbagi pengalaman, membangun relasi, dan penyaluran minat. Motif berbagi pengalaman merupakan motif yang ditujukan agar pengalaman membaca, mengunjungi perpustakaan, toko buku, dan hal-hal yang berhubungan dengan literasi dapat tersampaikan. Selain itu, membangun literasi berhubungan dengan media Instagram yang digunakan dapat menjadi wadah untuk saling berinteraksi untuk berdiskusi soal buku, bertukar kisah, dan berkolaborasi dengan teman-teman bookstagram lainnya. Terakhir, penyaluran minat berhubungan dengan menuangkan minat kepenulisan yang dapat dituangkan melalui caption, serta penyaluran minat membaca dan fotografi dari buku-buku yang dibagikan dalam unggahan Instagram bookstagrammer.

Dalam menekuni dunia bookstagram, beberapa tips mesti dilakukan untuk memulai hal tersebut. Dikutip dari bukunesia.com, hal-hal yang perlu dipersiapkan adalah (1) membuat akun Instagram; (2) memilih tema feeds yang tepat; (3) terampil dalam fotografi; (4) posting foto; dan (5) konsistensi. Selain itu, terdapat juga keterampilan dasar yang mesti dipelajari, seperti (1) meresensi buku; (2) suka membaca dan menulis; (3) dapat menguasai fotografi dan editing; (4) kreatif; dan (5) aktif di media sosial dan komunitas. Dari motif dan tips-tips tersebut, salah satu bookstagrammer yang aktif membagikan informasi di bidang literasi adalah Hestia dengan akun Instagramnya @hzboy1906. Di sana ia membagikan banyak informasi. Informasi-informasi tersebut dikemas dalam konten dengan judul yang beragam. Judul-judul konten dari bookstagrammer satu ini, yaitu Hestia's 2024 Reading Goals, Hestia's Reading Report, The 10 Best Reads of 2023, dsb. Ia membagikan juga tentang media membaca buku seperti Kindle, tempat membaca buku seperti perpustakaan, dan yang tidak kalah menarik, ia juga membagikan tentang komunitas baca yang bernama Baca Bareng.

Dari kebiasaan-kebiasaan baik seperti ini, tanpa disadari telah membuat langkah yang positif dalam penyebarluasan minat baca yang dilakukan dari hal kecil, seperti merekomendasikan buku. Sebetulnya hal ini memang bergantung pada pribadi masing-masing, tetapi kalau boleh jujur, hanya lihat hal seperti ini juga dapat membangkitkan semangat untuk membaca. Kegiatan membaca menjadi menyenangkan dengan adanya hal tersebut. Kita tidak lagi kebingungan untuk memilih buku yang sesuai dengan preferensi. Buku-buku yang biasa dibagikan pun beragam jenis, entah fiksi atau nonfiksi, dan entah genre romantis atau komedi. Selain itu, yang paling penting, kita bisa memiliki teman yang memiliki minat yang sama agar kegiatan membaca menjadi lebih seru. Relasi-relasi tersebut juga bisa dijadikan ajang untuk saling mengenal dan bertukar tentang buku bacaan masing-masing. Dalam memulai ini, kita bisa mencoba dari sesuatu yang dekat dengan kita seperti ponsel. Buku-buku yang digunakan, tidak mesti dari buku cetak, bisa juga mengakses buku-buku digital seperti dalam aplikasi iPusnas. Jadi, ayo mulai kebiasaan membaca agar kita mendapatkan ilmu baru!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun