Ketidaksiapan Kota Palembang untuk menjadi Tuan Rumah SEA GAMES XXVI sepertinya tergambar jelas, mulai dari kesemrawutan angkutan, tingginya tingkat kriminalitas yang tak pandang bulu, serta rendahnya tingkat perekonomian warga kota palembang yang membuat trotoar-trotoar penuh dengan orang yang berjualan, bahkan ada yang berjualan baju bekas.
Tingkat GNP kota Palembang yang berada pada urutan Provinsi terendah ke !0, membuat terjadinya aktivitas curanmor dan kriminalitas yang begitu besar. Ketidaksigapan Kepolisian Daerah Kota Palembang membuat para perampok senantiasa berkeliaran bebas di armada-armada bis kota, yang di Jakarta lebih dikenal dengan "KOPAJA",.
Apakah ini yag layak dikatakan "KOTA INTERNASIONAL"???
PATUT KITA RENUNGKAN..
Dan hendaknya menjadi Pekerjaan Rumah bagi Aparatur Pemerintahan Kota Palembang yang akan menyongsong SEA GAMES yang kurang dari 40 hari ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H