Mohon tunggu...
sahat tobing
sahat tobing Mohon Tunggu... -

mahasiswa universitas sriwijaya yang berasal dari kota medan. mendambakan kota palembang yang sama seperti sumatera utara,multi etnis..

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tegakah Kita Negeri Ini dipermainkan oleh "anak ingusan" Nazaruddin???

24 September 2011   07:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:40 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kegaduhan negara ini semakin tidak dapat terkendali, akibat adanya begitu banyak kasus korupsi yang dilakukan oleh M. Nazaruddin, seorang keturunan Benggali berkelahiran daerah Simalungun. Begitu ironi, disaat seorang anak ingusan dapat melakukan kegiatan krupsi yang begitu besar, bahkan melampaui Gayus HP Tambunan. Tetapi satu pertanyaan yang mengemuka didalam hati saya yaitu, Bagaimana Anak Ingusan dapat mempermainkan Negeri Ini dan mengobak-abikkan kekondusifan negeri ini??

Satu pertanyaan yang harus dijawab oleh Petinggi Negeri ini yang tidak mampu untuk menyeret M. Nazaruddin secepatnya ke Meja Persidangan, dengan dalih Flashdisk dan CD CCTV yang kita tidak tahu apakah benar atau tidak keberadaannya dihilangkan oleh KPK. Sebenarnya ini bukanlah kesalahan KPK, tetapi saya melihat bahwa ada akal licik Kuasa Hukum yang memamfaatkan ketidak telitian seorang Duta Besar RI untuk Kolombia dalam melakukan penyitaan barang yang ada pada Nazaruddin.

Sebenarnya bukanlah Michael Menufandu ataupun KPK yang menjadi penipu, tetapi Kuasa Hukum M. Nazarudin (OCK) kah yang menjadi penipu dan membuat parodi politik "Flashdisk dan CD CCTV" ???? Yang senantiasa selalu mengalihkan jawaban disaat diajukan  pertanyaan oleh wartawan yang menanyakan mengenai nazaruddin, yang membuat opini "Nazaruddin dicuci Otak" tetapi disaat diklarifikasi oleh Karni Ilyas pada JLC mengatakan bahwa dia (OCK) tidak pernah mengatakan hal itu.

Apapun yang sedang terjadi pada negeri ini, kita masyarakat sipil hanya bisa berharap sesuatu yang baik akan menjadi hasil dari sebuah pertempuran kejahatan.

Salam Sejahtera..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun