Mohon tunggu...
Sahari Ramadhani
Sahari Ramadhani Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswi Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, STAIN Batusangkar, Sumatera Barat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

1 Rahasia Besar yang Belum Disadari

18 Juli 2012   12:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:49 908
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sebelum kita tahu langsung apa rahasia yang satu ini, mari kita simak dahulu secara seksama kisah berikut:

Pada suatu hari, teman saya, sebut saja namanya Haris, berbincang-bincang dengan gurunya yang memang sudah dianggapnya sebagai panutan dan guru besar karena ilmu yang dimilikinya. Guru tersebut membuka perbincangan dengan berbicara soal gempa bumi dan berbagai bencana yang terjadi dalam hidup ini, khususnya bencana alam besar yang terjadi di Indonesia seperti tsunami di Aceh, gempa bumi di pulau Jawa, gempa Bumi di Sumatera Barat, banjir bandag, puting beliung, dan bencana lainnya.

Guru itu berkata,”Nak Haris tahu tidak hal mendasar yang jadi pangkal bala di bumi yang kita injak ini sebenarnya?”. “Karena tidak seimbang lagi segala aspek dalam hidup ini lagi pak.”, jawab Haris. “Ya tepat sekali, dan semua itu tercatat dalam kitab suci Al Quran bahwa segala kerusakan dan ketidakseimnbangan itu disebabkan oleh ulah tangan manusia. Jika kita runut ke belakang, semuanya bermula dari lahirnya keturunan dalam sebuah keluarga, dan baik buruknya keturunan itu bemula dari pernikahan, sebab pernikahan, dan niat pernikahan” ujar sang guru.

“Melihat fenomena saat ini, ada beberapa alasan secara umum kenapa orang menikah. Pertama, menikah karena telah dahulu bajak dari kerbau alias married by accident. Kedua, menikah karena takut alasan pertama terjadi. Ketiga, menikah karena menginsafi akan amanah yang akan diemban setelah menikah yang berpengaruh pada kehidupan seterusnya. Yang banyak terjadi saat ini adalah sebab kedua dan pertama, sedangkan sebab yang ketiga masih sangat jarang terpatri dalam hati”, lanjut guru tersebut.

Seperti orang yang mau makan, ada tiga alasan pula. Pertama, makan karena terpaksa. Orang ini harus makan karena perut sudah terlanjur terdengar keroncongan oleh orang banyak. Jika tidak makan, maka akan penanggung malu, dan kalau makanpun tetap malu. “Bak makan buah simalakama”, kata pepatah.

Kedua, makan karena makanan terlihat menggiurkan dan menarik hawa nafsu untuk menyantapnya. Jika tidak makan, takut perut akan terdengar keroncongan oleh orang banyak. Dalam hal ini, tak peduli apakah ada uang untuk membeli atau tidak, apakah sudah tiba waktu makan atau belum. Yang penting makan. Itu saja! Jadi, tiadalah nikmat makan dalam keadaan seperti ini.

Ketiga, makan karena memang sudah waktunya, baik hidangannya mewah atau sederhana, makan dalam kondisi seperti ini sangat nikmat karena memang sudah menjadi kebutuhan dan karena sudah mampu bersabar menunggu waktunya tiba.

So, saudara mau pilih yang mana?

Nah, dalam kisah di atas terkandung satu rahasia besar, yaitu rahasia yang mempengaruhi terjadinya segala bencana di dunia ini, rahasia yang sebenarnya sudah tertera dalam Al Quran namun belum disadari oleh manusia sendiri. Rahasia yang jika kita sadari bersama akan membuat kehidupan di dunia ini seimbang dan tidak akan membuat bumi ini rusak, sehingga tidak akan terjadi bencana alam tragis dengan cepat. Rahasia tersebut adalah niat dalam pernikahan yang dilandaskan pada ilmu-ilmu Allah yang tertera dalam Al Quran dan Sunnah.

Jadi, bagi saudara yang belum menikah mari pelajari lebih dalam lagi ilmu tentang pernikahan sesuai dengan syari’at agar tidak keliru dalam menentukan niat dalam pernikahan kelak. Dan dari pernikahan yang berniat yang dilandaskan pada ilmu sesuai syari’at, akan terlahir keturunan yang sholeh dan berilmu pula, yang tentunya akan memberi pengaruh positif bagi perkembangan dunia baik fisik maupun non-fisik. Dan secara tidak langsung, keturunan yang baik akan mengurangi terjadinya bencana di bumi ini.

Semoga bermanfaat! J

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun