Dalam era digitalisasi yang semakin tahunnya terus berkembang,segala informasi dapat menyebar dengan mudah dalam hitungan detik ke seluruh dunia. Namun,sangat di sayangkan karena tidak semua informasi yang tersebar terjamin akurat dan bermanfaat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,Disinformasi merupakan informasi yang salah atau palsu yang sengaja dibagikan oleh oknum tidak bertanggungjawab kepada khalayak umum. Di tengah situasi seperti ini,Literasi Digital memiliki kontribusi penting dalam menguatkan nilai-nilai kemanusiaan dan mendorong masyarakat agar lebih sadar dan selektif dalam menerima informasi.
Apa aitu literasi Digital?
Menurut Paul Gilster (1997) literasi digital adalah kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi dalam berbagai bentuk dari berbagai sumber yang sangat luas yang di akses melalui perantara komputer. Menurut United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), literasi digital adalah kemampuan untuk: Mengakses informasi, Memahami informasi, Membuat informasi, Mengomunikasikan informasi, Mengevaluasi informasi. Dapat di simpulkn literasi digital adalah kemampuan seseorang untuk memahami, mengevaluasi, dan menggunakan informasi dari dunia digital secara efektif. Hal ini mencakup kemampuan untuk mengidentifikasi informasi yang kredibel, menghindari penipuan online, serta mengelola data pribadi dengan baik. Dalam konteks ini, literasi digital tidak hanya berarti memahami cara menggunakan perangkat teknologi, tetapi juga memahami dampak dari informasi digital terhadap kehidupan pribadi dan sosial.
Disinformasi dan dampaknya dalam kemanusiaan.
Seperti yang sudah kita ketahui,disinformasi merupakan penyebaran informasi palsu atau hoax. Disinformasi memiliki dampak luas yang sering kali tak disadari. Dalam banyak kasus, disinformasi memanfaatkan isu-isu sensitif, seperti politik, kesehatan, atau agama, untuk menciptakan kebingungan, konflik, atau bahkan kekerasan. Adapun beberapa contoh dampak negative disinformasi yaitu: merusak kepercayaan publik, memecah belah masyarakat, hingga mengancam kesehatan dan demokrasi.
Disinformasi juga dapat memperkeruh suasana dalam konflik sosial dan politik. Informasi yang diambil dan disebarkan di luar konteks sering digunakan untuk memanipulasi opini publik dan menimbulkan perpecahan di antara kelompok-kelompok masyarakat. Hal ini bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan, seperti solidaritas, toleransi, dan keadilan.
Kontribusi Literasi Digital dalam Mengatasi Disinformasi
Dalam konteks penguatan kemanusiaan, literasi digital berfungsi sebagai tameng terhadap narasi-narasi yang merusak dan membuka jalan untuk membangun dialog yang lebih inklusif dan berempati. Sedangkan dalam era digital,teknologi sudah banyak digunakan untuk membantu meringankan pekerjaan kita. Namun,banyak juga yang menyalahgunakan teknologi ini untuk merugikan banyak orang. Disinformasi merupakan salah satu contoh penyalahgunaan teknologi yang ada pada saat ini. Dalam hal ini literasi digital dapat berperan penting dalam membantu mengatasi disinformasi yaitu:
- Membantu mengidentifikasi informasi palsu: Dalam menghadapi disinformasi, literasi digital memiliki peran penting dalam mengidentifikasi dan menganalisis informasi yang benar atau palsu (hoax). Dengan literasi digital kita dapat mengenali tanda-tanda informasi palsu, seperti judul yang menarik perhatian, sumber yang tidak terpercaya, dan konten yang tidak konsisten.
- Mengevaluasi kebenaran sumber informasi: Dalam literasi digital kita dapat  mengevaluasi kebenaran sumber informasi. Salah satunta yaitu dengan cara memverifikasi informasi yang didapat
- Memahami konteks informasi: Literasi digital dapat membantu pengguna media sosial untuk memahami konteks di balik informasi yang di dapatkan. Hal ini melibatkan kemampuan untuk melihat cerita atau informasi dari bebera sisi, memahami bias yang mungkin ada, dan mencari informasi tambahan untuk mendukung kebenaran dari suatu informasi tersebut.
- Menggunakan alat bantu: Dalam memverifikasi suatu data,literasi digital melibatkan penggunaan alat bantu seperti mesin pencari. Pengguna media sosial harus mampu mencari sumber informasi yang dapat dipercaya dan membandingkan informasi dari berbagai sumber sebelum mengambil kesimpulan.
- Mempertanyakan informasi: Literasi digital mendorong pengguna media sosial untuk selalu mempertanyakan informasi yang mereka temui. Dengan mengajukan pertanyaan yang kritis, pengguna dapat mengidentifikasi kelemahan dalam argumen atau ketidaksesuaian antara informasi yang diberikan dan fakta yang ada
- Menghormati privasi dan keamanan: Literasi digital juga melibatkan pemahaman tentang privasi dan keamanan online. Pengguna media sosial harus mampu melindungi diri mereka sendiri dan informasi pribadi mereka dari penipuan dan serangan online.
Solusi Penguatan Kemnusiaan
Penguatan kemanusiaan merupakan upaya untuk memperkuat nilai-nilai kemanusiaan seperti solidaritas, empati, dan keadilan sosial. Di tengah berbagai tantangan global seperti krisis kemanusiaan, konflik sosial, perubahan iklim, dan maraknya disinformasi, solusi yang komprehensif diperlukan untuk mendukung serta memperkuat nilai-nilai ini. Beberapa solusi utama yang dapat diambil untuk mengatasi tantangan tersebut dan memperkuat kemanusiaan adalah sebagai berikut: Penguatan literasi digital,Penguatan solidaritas sosial,Penguatan jurnalisme berbasis fakta,Penguatan regulasi sosial dan teknologi,Pemberdayaan komunitas local,Memperkuat nilai kemanusiaan dengan rasa empati.
Dalam menghadapi gelombang disinformasi yang terus meningkat, literasi digital adalah alat penting untuk melindungi dan memperkuat kemanusiaan. Dengan meningkatkan keterampilan verifikasi, berpikir kritis, serta memperkuat solidaritas sosial, literasi digital membantu masyarakat untuk menghadapi tantangan-tantangan informasi di era digital ini. Literasi digital bukan hanya tentang menguasai teknologi, tetapi tentang bagaimana teknologi digunakan untuk mendukung nilai-nilai kemanusiaan, solidaritas, dan kepercayaan sosial. Dengan upaya kolektif dari berbagai pihak, mulai dari individu, institusi pendidikan, media, hingga pemerintah, literasi digital dapat menjadi fondasi untuk melawan disinformasi dan membangun masa depan yang lebih baik.