Mohon tunggu...
Saharani Nurahma
Saharani Nurahma Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa UTD

haloooooo, perkenalkan saya saharani nurahma seorang mahasiswa dari universitas teknologi digital bandung. semoga tulisan saya bermanfaat untuk para pembaca, terimakasih telah membaca artikel saya^^

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sampah

12 Januari 2023   20:53 Diperbarui: 12 Januari 2023   21:27 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan proses alam yang berbentuk padat, sampah di bagi menjadi 3 bagian yaitu sampah organik, anorganik, serta Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). 

Sampah organik dan anorganik bisa saja diolah dan di manfaatkan dengan baik tetapi sampah organik dan anorganik juga bisa menjadi sampah yang buruk seperti mencemari lingkungan dan lain sebagainya jika sampah tersebut tidak diolah dan dimanfaatkan dengan baik. Bagaimana pemanfaatan dan pengolahan pada sampah? Sampah bisa di manfaatkan dengan baik seperti dijadikan pupuk kompos, membuat kerajinan yang terbuat dari sampah anorganik seperti kaleng, plastik, kardus dan lain sebagainya.

Tetapi sebaliknya jika sampah tidak di manfaatkan dan di olah dengan baik maka akan menimbulkan dampak negatif, seperti menyebabkan :

1. Banjir

Seperti gambar di atas, membuang sampah sembarangan menyebabkan aliran air sungai tersumbat oleh sampah. Lalu ketika hujan turun air sungai menjadi naik dan tersumbat oleh banyaknya sampah di aliran sungai tersebut, maka terjadilah banjir yang membuat masyarakat kesusahan juga pada akhirnya.

2. Mendatangkan penyakit 

Sampah yang menumpuk dan juga membusuk akan menimbulkan beberapa penyakit seperti infeksi kulit, penyakit jamur, diare, tifus, cacingan, tetanus, keracunan makanan stafilokokus dan lain sebagainya

3. Mendatangkan bau yang tidak sedap

Sampah yang menumpuk dan semakin hari semakin banyak itu lama kelamaan akan membusuk, pembusukan sampah akan menghasilkan gas metan (CH4) dan gas hidrogen sulfide (H2S) yang berbau busuk. Paparan bau sampah yang terindikasi Aspergillosis dapat menginfasi sistem pernafasan manusia yang berada disekitarnya dalam waktu lama infasi ini akan menimbulkan efek kronis seperti penyakit pernafasan.

4. Pencemaran lingkungan

Pencemaran lingkungan terjadi di air, udara dan juga lingkungan yang menjadi kotor. Pencemaran air bisa terjadi karena masyarakat yang membuang sampah ke sungai, maka air sungai tersebut secara otomatis akan tercemar oleh sampah. 

Pencemaran udara terjadi karena pembusukan sampah yang menimbulkan bau dan juga bau asap yang di sebabkan oleh pembakaran sampah. Lingkungan yang kotor di sebabkan oleh sampah yang di buang di sembarang tempat dan menyebabkan tempat tersebut kotor.

Lantas mengapa masyarakat masih membuang sampah sembarangan? Padahal seperti yang di sampaikan oleh anggota Komisi IV DPR RI Suhardi Duka menyoroti data Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 (Ditjen PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada tahun 2021, sampah di Indonesia sudah mencapai 68,5 juta ton dan pada tahun 2022 naik menjadi 70 juta ton sampah.  

Lantas Bagaimana cara menanggulangi sampah yang semakin banyak di setiap harinya? Ada beberapa cara untuk menanggulangi sampah seperti :

  • Membiasakan untuk membuang sampah pada tempatnya
  • Menambah wadah/tempat untuk membuang sampah di  jalan atau di tempat tempat umum
  • Mengurangi penggunaan wadah, botol, dan juga tas plastik
  • Kurangi menggunakan barang yang sekali pakai
  • Menambah wawasan mengenai sampah
  • Perbaiki barang yang rusak
  • Terapkan denda atau hukuman yang efektif kepada masyarakat yang membuang sampah sembarangan
  • Daur ulang barang yang tidak dapat digunakan jika barang tersebut tidak dapat di perbaiki
  • Gunakan tas belanja saat berbelanja untuk mengurangi penggunaan sampah plastik
  • Membuat kerajinan dari sampah anorganik seperti, pot bunga botol plastik, celengan kaleng kong guan, atau bahkan tas dari bungkus kopi.

Cara tersebut dapat diterapkan dikehidupan sehari hari untuk mengurangi jumlah sampah yang makin hari makin banyak dan untuk menghindari terjadinya bencana yang di  sebabkan oleh sampah, cara tersebut bisa di pakai atau bisa juga  menggunakan cara 3R merupakan singkatan dari reduce (mengurangi sampah), reuse (menggunakan ulang sampah) , dan recycle (daur ulang sampah).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun