Mohon tunggu...
Nani Sun
Nani Sun Mohon Tunggu... -

hasil akhir bukanlah tujuan utama, tapi proses adalah pelajaran berharga untuk menjadi lebih baik. better than yesterday >_*)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kemana Menyalurkan Bantuan untuk Tasripin

17 April 2013   11:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:04 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Melihat liputannya di televisi, dan membaca beritanya di media online. http://edukasi.kompas.com/read/2013/04/17/09572597/Tasripin.Bocah.Sekecil.Itu.Menanggung.Beban.Keluarga.?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kknwp

Perasaan ini rasanya sangat tidak bisa dituliskan, ada sesuatu yang sangat sesak didalam dada dan akhirnya harus tumpah yang diwakili air mata, barangkali karena saya juga punya anak-anak seusia mereka; Tasripin dan adik-adiknya.

Rasanya seperti ingin memberikan mereka pelukan yang hangat, ingin membawa mereka bermain dan membuat mereka tertawa. Tapi kondisi yang jauh, waktu dan tempat yang sangat tidak memungkinkan. Aaah, Indonesia, masih saja ada cerita duka yang tak pernah berhenti.

Cerita dan kisah hidup Tasripin dan adik-adiknya, sangat, sangat, dan sangat berbanding terbalik dengan pejabat yang hidup dalam kemewahan. yang tidak pernah merasa "kenyang". Yang hanya memikirkan barang brand apa yang akan dibeli dan pesta apa yang akan dibuat. Yang barangkali mereka juga menilai bahwa kemiskinan adalah kesalahan.

Jika tidak diangkat oleh media barangkali para pejabat pun tak kan peduli. Mereka tampak sekali tak pernah mengenal istilah menjemput bola. Seandainya pihak terkait mau melakukan survei tentu mereka akan lebih dulu mengetahui dibanding media. Jadi tugas dan kerjaan mereka itu apa yaaa??? Kenapa selalu terlambat dan selalu saja media mendahului mereka??? Barangkali mereka yang terkait mengurusi masalah ini datang pagi, absen, duduk-duduk, ngopi, agak siang istirahat makan siang, lalu tidur dikantor sebelum sore absen dan pulang. Apa cuma itu??? Aaaah itu hanya prasangkaku saja mungkin, entahlah karena aku juga tidak pernah tahu apa yang mereka lakukan. Wallahu'alam.

Entah berapa kali aku melihat berita ini dan membaca berita seperti ini. Selalu terlintas untuk memberi bantuan, tapi kemana???? Setiap menerbitkan berita seperti ini tak pernah ada disertakan alamat dengan jelas atau kemana kita bisa menyalurkan bantuan baik dari wartawan peliput maupun redaksi.

Kenapa tidak melalui dinas sosial saja??? Rasanya kami sudah tidak percaya bahwa mereka akan menyampaikannya. Saya ingin memastikan bahwa bantuan itu telah benar-benar diterima. Kepada redaksi dan pembaca kompasiana barang kali ada informasi kemana bantuan untuk Tasripin bisa di salurkan mohon informasinya. Terima kasih untuk feed back-nya.

Dari sini saya hanya ingin mengatakan bahwa mereka tidak sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun