Mohon tunggu...
Sahara
Sahara Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya suka menulis dan memasak kue

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Fast Fashion dan Dampaknya Bagi Lingkungan

18 Desember 2024   08:04 Diperbarui: 18 Desember 2024   08:25 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: unsplash.com/@lishakov

Definisi dan Sejarah Fast Fashion


Fast fashion adalah konsep dalam industri tekstil yang digunakan untuk menggambarkan strategi bisnis yang memproduksi produk pakaian secara besar dan cepat. Konsep fast fashion hadir karena sebagian besar konsumen saat ini menginginkan model terbaru dari sebuah pakaian, tetapi tidak ingin membayar dengan harga yang lebih mahal. Dengan keinginan konsumen dan permintaan untuk membeli replika produk pakaian dengan standar yang lebih rendah, produsen pakaian melihat peluang tersebut di pasar.

Menurut artikel yang ditulis oleh Ajriah Muazimah, fast fashion muncul pada tahun 1960-an. Saat itu generasi muda tidak ingin mengikuti tradisi pakaian dari generasi yang lebih tua karena menganggap model pakaian tersebut sudah kuno. Kemudian, para generasi muda akhirnya membeli pakaian dengan harga yang murah tetapi lebih mengikuti tren. Oleh sebab itu, para produsen pakaian terus menerus memproduksi pakaian secara masif untuk memenuhi permintaan pasar (Jihan & Dian, 2021).

Fenomena fast fashion ini terus berkembang dengan pesat karena adanya industri fashion yang memproduksi produk-produk fesyen dengan harga terjangkau untuk memenuhi permintaan pasar. Oleh karena itu, overproduction dan overconsumption atau produksi dan konsumsi yang berlebihan pun terjadi  (Jihan & Dian, 2021). Siklus distribusi produk fast fashion adalah setiap enam  bulan. Perusahaan fesyen harus memikirkan  manajemen  produk mereka  yang  bersifat  cepat dan sementara  karena fenomena tren pakaian yang selalu berubah (Chanifathin & Ratna, 2020).  

Dampak Fast Fashion Bagi Lingkungan

Di antara banyaknya kemudahan dan manfaat yang ditawarkan fast fashion, terdapat sisi "gelap" dunia fast fashion yang perlu dikenali oleh para konsumen. Sisi "gelap" atau  negatif dari fast fashion ini sangat berbahaya dan memiliki banyak dampak negatif bagi lingkungan dan ekosistem (Jihan & Dian, 2021).

Industri feysen merupakan konsumen air terbesar kedua di dunia, dengan sekitar 2.700-liter air yang dibutuhkan untuk memproduksi satu kemeja katun. Manufaktur tekstil bertanggung jawab atas sekitar 20% emisi air bersih global, dengan proses pencelupan dan finishing yang bertanggung jawab atas 35% mikroplastik primer yang dilepaskan ke lingkungan dari proses pencucian kain sintetis seperti poliester, nilon, dan akrilik (Vera et al., 2023).

Proses produksi industri fast fashion juga menghasilkan limbah dengan kandungan bahan kimia yang berbahaya bagi lingkungan, terlebih jika limbah tersebut dibuang langsung ke laut atau sungai. Hal tersebut tentunya dapat mengakibatkan pencemaran air yang akan mengganggu ekosistem hewan dan tumbuhan yang hidup di laut atau sungai. Kemudian, produk fast fashion yang sudah tidak diminati atau sudah buruk akan dibuang dan menjadi sampah yang sulit didaur ulang. Ketika produk itu dibuang dan bermuara di tempat pembuangan akhir (TPA), maka akan menghasilkan gas metana yang dapat mencemari lingkungan (Jihan & Dian, 2021).

Hal ini menunjukkan bahwa akan banyak sekali limbah yang dihasilkan oleh produksi pakaian secara besar dan cepat. Untuk mengatasi hal tersebut, ada solusi yang dapat kita lakukan untuk menghindari dampak buruk fast fashion.

Upaya Pencegahan Agar Tidak Terjadi Over Consumption akan Produk Fast Fashion

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun