Mohon tunggu...
SEM SUSILO
SEM SUSILO Mohon Tunggu... -

www.sahampemenang.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Sang Bijak & Palang Pintu Peradaban dari Timur

11 Juli 2010   14:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:56 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Face to face Dessy Anwar dengan Dalai Lama (metro tv hari ini) bukan hanya mengangumkan, tetapi juga merupakan pembelajaran besar dalam upaya membangun peradaban yang lebih baik.Compassion, peace & harmony adalah dasar pijakan dari setiap keputusan yang diambilnya. Sikap bijaknya dalam menanggapi berbagai permasalahan mencerminankan kekuatan karakter dan kualitas tinggi kepemimpinan. Exclusive & rangkuman  interview dengan  Dalai Lama XIV oleh Dessy Anwar, lengkapnya dapat baca di : http://mayadewi.wordpress.com/2010/06/27/dalai-lama-sang-bijak/ Berikut adalah  salah satu cuplikan wawancaranya : Kekerasan adalah metoda yang sangat salah. Kenapa? Kekerasan bisa mengendalikan tubuh, bukan pikiran, bukan emosi. Inti yang ingin saya sampaikan, kekerasan dipakai untuk mengendalikan tubuh orang lain, bukan pikiran. PIkiran hanya bisa diubah dengan pemahaman, dialog, respek, kasih dan persaudaraan. Baru Anda bisa mengubah pikiran. Hanya itu caranya. Hancurkan cara memakai kekerasan. Kekuatan menimbulkan ketakutan. Ketakutan menimbulkan kemarahan. Kemarahan menimbulkan kebencian. Lalu kekerasan.Kedua, metoda kekerasan tak bisa diperkirakan. Begitu memulai, meski niatnya memakai kekerasan terbatas, tapi begitu dilakukan, tidak bisa diperkirakan. Sangat mudah menjadi kekerasan tak terkendali. http://sahampemenang.blogspot.com/2010/07/dalai-lama-xiv.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun