Kegiatan projek pencacah plastik dapat digunakan sebagai kegiatan pendekatan dan memberikan solusi berupa program kerja terhadap warga. Dalam kesempatan ini, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya mengadakan program pencacah plastik di tahun 2022. Program tersebut bertujuan untuk mengurangi limbah sampah plastik pada masyarakat. Pencacahan plastik dilakukan dengan menggunakan mesin pencacah.
Spesifikasi dari mesin pencacah plastik ini diantaranya yaitu kapasitas mesin sebesar 100kg/hari dengan kebutuhan listrik 1 kWh. Mesin pencacah ini memiliki 6 mata pisau dan saringan dengan ukuran saringan 0,8 cm. terdapat beberapa kendala pada pemakaian mesin tersebut seperti :
- Mesin Macet, Mesin bisa mengalami kemacetan apabila terlalu banyak material yang berada di dalam mesin.
- Mesin Panas, Mesin yang panas disebabkan karena penggunaan mesin yang terlalu lama digunakan.
- Mata Pisau Tumpul, Mata pisau yang tumpul mengakibatkan beberapa hasil cacahan berbentuk serbuk halus yang membuat penyusutan hasil cacahan yang semakin tinggi.
Dalam proses mencacah material, waktu yang dibutuhkan mesin berbeda-beda, tergantung jenis botol plastik. Pada dasarnya, mencacah plastik jenis HDPE lebih lama dibanding dengan ketiga jenis plastik diatas karena sifat HDPE yang tebal dan lentur. Urutan kedua yaitu plastik jenis HD (tutup botol) dengan sifat keras. Sedangkan proses mencacah PET membutuhkan waktu paling cepat karena lebih tipis dibandingkan yang lain. Disimpulkan urutan terlama-tercepat waktu mencacah adalah HDPE-HD-LDPE-PET. Akan lebih lama pada saat rolling pencacahan material yang berbeda. Keadaan ini terjadi karena harus membersihkan saringan dan area mata pisau mesin untuk menghindari kualitas hasil cacahan material berikutnya tercampur dengan material sisa yang ada di dalam mesin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H