Mohon tunggu...
SAHALA
SAHALA Mohon Tunggu... Sekretaris - Administrasi

Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Matcha: Tradisi Kuno Manfaat Sehat Masa Kini

21 September 2024   21:16 Diperbarui: 21 September 2024   21:19 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Matcha, teh hijau berbentuk bubuk yang berasal dari Jepang, semakin populer di berbagai belahan dunia. Dengan warnanya yang hijau cerah dan rasanya yang khas, matcha bukan hanya sebuah minuman, tetapi juga merupakan bagian dari tradisi budaya yang kaya dan memiliki beragam manfaat kesehatan. Dalam esai ini, kita akan mengulas tentang apa itu matcha, sejarahnya yang panjang, manfaatnya bagi kesehatan, serta mengapa konsumsinya menjadi penting dalam kehidupan modern.

Matcha adalah teh hijau yang digiling menjadi bubuk halus. Proses pembuatan matcha berbeda dengan teh hijau biasa karena daun teh yang digunakan ditanam dalam kondisi khusus---terlindung dari sinar matahari langsung selama beberapa minggu sebelum dipanen. Proses ini meningkatkan produksi klorofil, yang tidak hanya memberikan warna hijau cerah, tetapi juga meningkatkan kadar antioksidan. Setelah dipanen, daun teh dikukus, dikeringkan, lalu digiling menggunakan batu granit hingga menjadi bubuk halus.

Matcha berakar pada tradisi Jepang yang dimulai lebih dari seribu tahun lalu. Pada abad ke-12, seorang biksu Buddha Jepang, Eisai, membawa biji teh dari Tiongkok dan memperkenalkan metode baru pembuatan teh bubuk. Matcha kemudian menjadi bagian penting dari chanoyu, upacara minum teh Jepang yang sangat terstruktur dan memiliki makna filosofis mendalam. Pada abad-abad berikutnya, matcha tidak hanya menjadi simbol kedamaian dan ketenangan spiritual, tetapi juga menjadi elemen penting dalam budaya Jepang .

Matcha sering dianggap sebagai "superfood" karena kandungan nutrisinya yang luar biasa. Sebagai salah satu sumber antioksidan terkaya, matcha mengandung epigallocatechin gallate (EGCG), sejenis katekin yang diyakini memiliki sifat melawan kanker. Antioksidan ini membantu melawan radikal bebas dalam tubuh, yang bisa merusak sel dan mempercepat penuaan. Selain itu, konsumsi matcha juga dikaitkan dengan peningkatan fungsi otak, penurunan berat badan, serta pengurangan risiko penyakit jantung.

Matcha juga mengandung L-theanine, asam amino yang memberikan efek menenangkan tanpa menyebabkan kantuk. Kombinasi unik antara L-theanine dan kafein dalam matcha membuat minuman ini ideal untuk meningkatkan konsentrasi dan memberikan energi yang lebih stabil dibandingkan kopi.

Dalam konteks kehidupan modern yang penuh tekanan dan gaya hidup yang tidak selalu sehat, konsumsi matcha memiliki relevansi yang kuat. Di tengah tingginya tingkat stres dan kelelahan yang dialami banyak orang, matcha menawarkan solusi alami untuk meningkatkan energi, ketenangan mental, dan menjaga kesehatan tubuh. Tidak hanya berperan sebagai sumber antioksidan, matcha juga mendukung kesehatan jangka panjang dengan memperkuat sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan metabolisme .

Dengan semakin meningkatnya minat terhadap gaya hidup sehat dan makanan alami, konsumsi matcha juga dapat dilihat sebagai bagian dari tren global menuju keseimbangan yang lebih baik antara kesehatan fisik dan mental. Di Jepang, tradisi minum matcha telah lama dikaitkan dengan meditas dan perenungan, menjadikannya lebih dari sekadar minuman, tetapi juga bagian dari cara hidup yang lebih mindful.

Dari sejarah panjangnya hingga manfaat kesehatan yang terbukti, matcha merupakan minuman yang tidak hanya memberikan kenikmatan, tetapi juga kesehatan dan ketenangan. Di era modern ini, di mana kesehatan dan gaya hidup berkelanjutan menjadi fokus utama, matcha muncul sebagai solusi alami yang mendukung kesejahteraan fisik dan mental. Kombinasi antara tradisi dan manfaat kesehatan menjadikan matcha relevan dan penting bagi masyarakat masa kini yang mencari keseimbangan antara kehidupan yang sibuk dan menjaga kesehatan optimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun