" Aku penasaran dengan nama istrimu. Siapa namanya?"
" Soim."
" Apa kalian berakhir dengan perceraian?"
" Aku tidak mau menceraikannya. Aku memerintah Burhan untuk kembali ke desa dan mengabarkan penolakanku atas surat cerai itu. Bagaimana denganmu? Apa yang membuatmu terjebak di kamar ini?"
" Aku hanya seorang gadis desa yang ingin bertahan hidup di kota." Wanita itu bangkit dan berjalan menuju jendela. Dia buka tirai kain warna putih itu sedikit dan melepaskan pandangannya menerawang jauh keluar. " Seluruh wanita di dunia ini tentu tidak ada yang menginginkan profesi semacamku."
"Mengapa kamu tinggalkan desamu dan pergi ke sini?"
" Mereka tidak membiarkanku tinggal di sana."
" Mengapa?"
" Karena aku mengetahui banyak kebusukan yang dilakukan oleh perempuan-perempuan di sana saat suaminya bekerja di kota. Aku memiliki rasa keingin tahuan yang tinggi sehingga aku seringkali mencari tahu kebiasaan hidup seluruh tetanggaku."
" Kebiasaan macam apa?"
" Kebiasaan mereka yang tidur dengan lelaki lain selain suaminya. Aku biasanya keliling kampung saat lewat tengah malam dan masuk ke rumah mereka lewat pintu dapur."