Daerah-daerah padat penduduk yang terdapat di perkotaan dengan keterbatasan lahan akan sangat cocok dengan konsep dari Microgreen. Oleh karena itu, Mahasiswa KKN Universitas Tidar Periode Juli - Agustus Tahun 2024 memberikan edukasi kepada warga Kelurahan Cacaban, Kota Magelang. Kegiatan edukasi tersebut dilakukan pada tanggal 16 Juli 2024 di RW.03 Kelurahan Cacaban dan tanggal 21 Juli 2024 di RW.08 Kelurahan Cacaban.
Nah, Apa itu Microgreen?
Microgreen adalah sayuran hijau yang dipanen sebelum masa panen, yaitu sekitar 10-14 hari atau setelah muncul daun sejati sudah dapat dipanen. Sayuran microgreen berbeda dari sayuran biasanya karena sayuran hasil microgreen tersebut memiliki kandungan lebih tinggi 39% dari sayuran yang dipanen pada masa panen. Dikutip dari Nuning Istiyowati PPL Kabupaten Jombang di website resmi Pemerintah Kabupaten Jombang oleh dinas pertanian, menyebutkan bahwa microgreen mengandung beberapa kandungan yaitu kandungan mineral, betakaroten, dan sumber vitamin (Senin, 22/07/2024). Contoh benih sayuran yang dapat digunakan untuk microgreen yaitu seperti bayam, caisim, kangkung, sawi, dan sayuran hijau lainnya.Â
Dalam proses pembuatannya, microgreen hanya membutuhkan bahan dan alat yang sangat sederhana yang mana dapat ditemukan dengan mudah di lingkungan sekitar. Adapun bahan yang dibutuhkan yaitu benih tanaman (benih tanaman bebas sesuai dengan keinginan kita), cocopeat (media tanam), air, koran, dan tali rafia. Sedangkan untuk alatnya yaitu gunting, sprayer, dan wadah atau nampan untuk menampung tanaman.
Pembuatan Microgreen dapat dilakukan setelah bahan dan alat sudah disiapkan, berikut tata cara pembuatan Microgreen: Pertama, ambil wadah atau nampan yang akan digunakan sebagai tempat benih tanaman. Lalu letakkan media tanam (cocopeat) pada wadah atau nampan tadi secukupnya dan ratakan. Setelah itu, tabur benih tanaman dengan pola lurus teratur pada tempat tersebut secara merata. Kemudian siram benih tanam menggunakan sprayer. Terakhir, tutup wadah tersebut menggunakan koran dan di tali dengan tali rafia. Diamkan selama kurang lebih 2 hari, baru setelah itu dapat dibuka. Hal itu bertujuan untuk mempercepat perkecambahan dan menjaga kelembaban media.
Terdapat beberapa keuntungan yang dihasilkan oleh Microgreen, yaitu hasil dari Microgreen dapat dijadikan topping pada salad, sup, sandwich dan olahan sayuran yang lain, gizi yang terkandung pada sayuran Microgreen lebih 30% daripada sayuran yang dipanen pada saat masa panen, meringankan beban kerja ginjal yang rusak, menurunkan kolesterol jahat, perawatan yang mudah, tidak membutuhkan lahan yang luas, serta dapat dijadikan sebagai antioksidan. Selain memberikan keuntungan, Microgreen juga memiliki kekurangan yaitu ukuran sayuran lebih kecil dibandingkan dengan sayuran yang dipanen pada masa panen.Â
Penulis : Ramadhan Dwi Setyawan, Amanda Aurelia Safira, Printa Dewi Umma Azzahra, Alya Rima Farhana, Swandaru Anindya Isvara, Zaky Teguh Saputra, Elya Nur Fadhillah, Ahnaf Syuja'adi, Laras Tri Utami, Nur Afiyan Surya Jati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H