Mohon tunggu...
Sahabat Perawat
Sahabat Perawat Mohon Tunggu... -

Kami merupakan media informasi diantara insan- insan keperawatan, sebagai media dakwah (mengajak) sehat masyarakat melalaui promosi kesehatan yang holistik dan usaha untuk meningkatkan kompetensi dan prefesionalisme perawat. \r\n\r\nUntuk lebih mengenal kami dapat mengunjungi sahabatperawat.com atau @sahabatperawat\r\n

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Antiseptik Alami Ekstrak Rimpang Kunir v.s. Betadine

20 Mei 2012   05:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:04 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Daya Antiseptik Ekstrak Rimpang Kunir (Curcuma domestica) terhadap Luka Baru dibandingkan dengan Betadine Solution
Oleh:
1.M. Budhi (Lab. Farmasi FK Unud)
2.I G P Tengah (LabAnalisis Pangan FTP Unud)
3.M. Jawi (Lab Farmakologi FK Unud)

Rimpang kunir berkhasiat untuk mendinginkan, manghilangkan gatal, antispasmodikum, obat radang gusi, obat kudis, luka, abses, bengkak dan encok, ada pula yang digunakan sebagai obat sakit perut. Kandungan utama kunir adalah curcumin termasuk demethoxycurcumin dan bisdemethoxy-curcumin yang bersifat sebagai antioksidan yang kuat dan sebagai inflamantory. Selain itu ditemukan pula kandungan kunir yaitu cucurminoid altatone, diaryl heptanoid dan tumeron. Rimpang kunir mengandung minyak atsiri 3-5% (turmeron, zingiberene, phelladrene, sesquiterpen, alcohol dan borneol), curcumin (sebagai pewarna kuning), desmetoksi-curcumin, bidesmetoksi curcumin, pati, tannin, dan damar.
Betadin solution mengandung providon iodida 10% dalam aqua, yang diasanya untuk mengobati luka baru dan desinfektan kulit sebelum operasi.
Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan suatu penelitian untuk mengetahui bagaimana daya antiseptika terhadap luka baru dari ekstrak kunir segar, ekstrak kunir kering dan sari/perasan kunir segar dibandingkan dengan daya antiseptika larutan betadin solution.

Materi dan metode
Penelitian yang digunakan merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan desain percobaan adalah rancangan Randomized Control Group Post-Test Only Design. Sebagai perlakuan adalah ekstrak kunir segar, ekstrak kunir kering dan sari/perasan kunir segar, sebagai antiseptika terhadap luka baru dibandingkan dengan daya antiseptika betadin solution serta dilakukan kontrol dengan tanpa menggunakan pengobatan. Dilakukan mulai bulan Maret hingga Desember 2005.
Populasi sampel adalah mencit jantan jenis Balpsy dengan berat badan sekitar 30 gram, umur 5 bulan, dan dalamkondisi sehat yang diberikan luka baru. Digunakan 50 ekor mencit, masing-masing 10 ekor setiap kelompok percobaan.

Hasil
Tabel 1. Skor tingkat kesembuhan
Tingkat kesembuhan Skor
Bengkak kotor 1
Bengkak terbuka 2
Bengkak 3
Kering 4
Sembuh 5

Tabel 2. Komparasi tingkat kesembuhan luka baru antara perlakuan betadin dengan ekstrak kunir dan kontrol
Perlakuan/ hari ke I II III IV V VI VII
Betadin 4 5 5 5 5 5 5
Kontrol 2,6* 2,8* 2,9* 3,3* 4,5* 4,7* 4,7*
Ekstrak kunir kering 3,4* 3,6* 3,7* 4,4* 4,8* 5 5
Ekstrak kunir segar 4 4,8* 4,8* 4,8* 5 5 5
Sari/perasan kunir 3,4* 4,8* 5 5 5 5 5
Keterangan:
*) nilai skor pada kolom yang sama menunjukkan perbedaan yang nyata (P<0,05) dengan nilai skor betadin.

Kesimpulan
Tingkat kesembuhan luka oleh perlakuan betadin, luka sudah sembuh pada hari kedua, sedangkan perlakuan kontrol sampai hari ketujuh luka belum sembuh total (luka masih mengering).
Perlakuan ekstrak kunir terhadap tingkat kesembuhan luka baru menunjukkan pengobatan dengan ekstrak kunir kering luka sembuh total pada hari keenam, dengan ekstrak kunir segar luka baru sembuh pada hari kelima sedangkan dengan perasan kunir luka sembuh pada hari ketiga.
Hubungan antara waktu dan prosentase kesembuhan luka baru dengan perlakuan betadin, ekstrak kunir segar dan kontrol didapat ekstrak kunir segar mempunyai daya penyembuhan yang sama dengan betadin (luka 100% sembuh sejak hari pertama) sedangkan perlakuan perasan kunir dan ekstrak kunir kering menunjukkan luka 100% sembuh masing-masing pada hari ketiga dan keenam. Perlakuan kontrol (tanpa pengobatan) menunjukkan prosentase kesembuhan luka sampai hari ketujuh hanya mencapai 70%.

Saran
•Disarankan untuk pengobatan luka baru dengan betadin solution dapat diganti dengan ekstrak rimpang kunir segar.
•Dalam keadaan emergensi dimana tidak ada betadin solution dan ekstrak rimpang kunir segar, dapat digunakan perasan rimpang kunir segar.

Sumber: majalah MEDICINA volume 38 nomor 2007

Salam Cerdas, bersemangat, dan alami, Sahabat Perawat : Nature Nurse

Baca Juga :

1. Puasa Dari Sisi Kesehatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun