An-Nadhr bin Isma’il berkata, bahwa aku mendengar Abu Dzar berkata,
“Adapun kematian, ia telah kalian kenal, dan kalian melihatnya di setiap siang dan malam.
Kematian terjadi pada orang mulia di keluarganya, terhormat di sanak familinya, dan ditaati kaumnya. Ia pergi menuju liang kering, dan batu-batu besar yang bisu. Keluarganya tidak mampu memberikan bantal kepadanya, karena bantalnya ketika itu adalah amal perbuatannya.
Kematian juga terjadi pada orang yang sedih dan terasing. Ia dirundung banyak kesedihan selama hidup di dunia, dan bekerja lama sekali hingga badannya lelah karenanya, kemudian kematian datang kepadanya sebelum ia meraih keinginannya. Kematian datang kepadanya dengan tiba-tiba.
Kematian juga terjadi pada anak yang masih menyusu, orang sakit keras, dan orang yang tenggelam dalam kejahatan. Mereka semua mendapatkan jatah kematian.
Ketahuilah, sesungguhnya kebaikan terbesar ialah kebaikan akhirat yang abadi dan tidak hilang. Sesuatu yang abadi itu tidak sirna, dan sesuatu yang memanjang itu tidak terputus.
Orang-orang mulia berada didekat Allah Ta’ala. Mereka mendapatkan apa saja yang disukai jiwa, dan disenangi mata. Mereka saling mengunjungi yang dengan mengendarai unta. Mereka saling bertemu untuk bernostalgia tentang hari-hari mereka di dunia.
Selamat untuk mereka. Sungguh mereka telah mendapatkan apa yang mereka inginkan, karena keinginan mereka tertuju kepada Dzat Yang Mahamulia dan Mahautama.” (Diriwayatkan Abu Nua’im)
Nasehat ini dicopy dari web
salafiyunpad.wordpress.com
Sahabat Perawat : " Teman - teman Perawat, mari sama - sama berdoa untuk beliau dan keluarganya, serta untuk kita dan keluarga kita, semoga kebaikan itu selalu tercurah untuk kita semua "