Mohon tunggu...
Sahabatorangtua Anak
Sahabatorangtua Anak Mohon Tunggu... -

Sahabat Orangtua Anak adalah Sahabat yang memfokuskan karyanya pada dunia Parenting & Pendidikan Indonesia\r\n\r\nSahabat Orangtua Anak dikembangkan sejak Februari 2011 oleh Hanlie Muliani, M. Psi. \r\n\r\nDalam naungan Psikolog Hanlie Muliani, Sahabat Orang Tua & Anak juga melibatkan sejumlah Psikolog, Trainer, Assessor dan Terapis yang kompeten di bidang nya serta memiliki integritas yang baik.\r\n\r\nSahabat Orang Tua & Anak menyediakan layanan konseling Training untuk Orang Tua, Anak, Remaja dan Guru, Career Direct Assesment untuk pemilihan studi dan karir, psikotes dan terapi\r\n\r\nSaling berbagi dan menumbuhkembangkan individu, keluarga dan dunia pendidikan di Indonesia melalui layanan Sahabat Orang Tua & Anak yang tepat dan berkualitas, merupakan misi kami dalam berkarya.\r\n\r\nAddress: Ruko Golden Boulevard C 22, Jl. Pahlawan Seribu, BSD\r\nPhone: 021 - 5013 9000\r\nMobile: 08 111 888 951

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Sibling Rivalry- Parenting Insight

13 Agustus 2014   01:06 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:42 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Persaingan antar saudara kandung rasanya bukan hal asing dalam keluarga. Setidaknya, pengalaman sebagai Psikolog Anak, dalam 1 bulan di bulan Juni lalu, saya menjumpai 4 klien anak & remaja dengan masalah sibling rivalry. Dari yang hanya suka rebutan mainan, ejek2kan, berantem fisik, bahkan ada yg menginginkan lebih baik adiknya (maaf) mati saja.

Sibling rivalry bukan hal sepele & "Ah biasa namanya juga anak2." Perlu dikelola dalam pola asuh & relasi sehari-hari. Bahkan secara mental si kakak sudah dipersiapkan sejak adiknya masih di dalam kandungan.

Rasanya kita percaya bahwa Tuhan itu baik & tidak menciptakan kakak beradik yg sudah "musuh bebuyutan dari sananya". Orang tua memegang peran kunci dalam mengantisipasi dan mengatasi sibling rivalry.

To be continued: Bagaimana membangun Sibling WITHOUT Rivalry

Salam Pendidikan,
Hanlie Muliani
Clinical Psychologist
Parenting & Education Consultant

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun