Persaingan antar saudara kandung rasanya bukan hal asing dalam keluarga. Setidaknya, pengalaman sebagai Psikolog Anak, dalam 1 bulan di bulan Juni lalu, saya menjumpai 4 klien anak & remaja dengan masalah sibling rivalry. Dari yang hanya suka rebutan mainan, ejek2kan, berantem fisik, bahkan ada yg menginginkan lebih baik adiknya (maaf) mati saja.
Sibling rivalry bukan hal sepele & "Ah biasa namanya juga anak2." Perlu dikelola dalam pola asuh & relasi sehari-hari. Bahkan secara mental si kakak sudah dipersiapkan sejak adiknya masih di dalam kandungan.
Rasanya kita percaya bahwa Tuhan itu baik & tidak menciptakan kakak beradik yg sudah "musuh bebuyutan dari sananya". Orang tua memegang peran kunci dalam mengantisipasi dan mengatasi sibling rivalry.
To be continued: Bagaimana membangun Sibling WITHOUT Rivalry
Salam Pendidikan,
Hanlie Muliani
Clinical Psychologist
Parenting & Education Consultant
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H