Awal tertulis kisah sang insan pejuang cinta terlahir dalam larva khayalan rasa
Menikmati ilusi tanpa lelah di antara ruang dan waktu
Tercipta asa yang tiada pernah pudar
Hingga hadirlah keterpurukan di suatu masa seperti kejutan angin badai
Membakar emosi dan sukma menjerit dalam lorong kegelapan bathin
Bagaikan ulat terpenjara dalam kepompong menahan tubuh yang letih
Bibir penuh senyuman tersisa rintihan perih menahan pedih
Kata-kata manis yang menjerat tinggal kehampaan
Sungguh, ini bukan takdir yang di maksud
Bukan yang di cari pula
Ini hanya sekedar obsesi yang tertoreh dalam kepingan luka
Setelah renungan berkali-kali....
Terpetiklah makna dalam kalbu nan suci
Akhir cerita.....
Sang insan pejuang cinta berbalik arah kembali ke awal
Temui kembali cerita lama menuju cerita baru tanpa kepalsuan
Menikmati semua proses tanpa protes
Mengikuti alunan dan irama kehidupan
Terciptalah desiran angin harmoni
Dan tumbuhlah kupu-kupu cinta yang menari-nari menghiasi  alam
Dengan kemolekan murni tanpa polesan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H