Mohon tunggu...
Sagwiratti As
Sagwiratti As Mohon Tunggu... Guru - SMPN 3 Tebo

If the plan doesn’t work, change the plan but never the goal.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practice, Penggunaan Metode TGT dan Media Snake and Ladder

28 November 2022   13:54 Diperbarui: 28 November 2022   14:40 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penyusunan Best Practice ini menggunakan metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

  • Lokasi

Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan di SMP Negeri 3 Tebo yang beralamatkan di Jl. Pahlawan Kelurahan Wirotho Agung,

Kecamatan Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo Provinsi Jambi.

  • Tujuan 

    Pada Pembelajaran ini saya ingin meningkatkan partisipasi peserta didik pada pembelajaran Bahasa Inggris Materi Procedure Texts melalui metode Teams Games Tournament (TGT) dan media Snake and Ladder.

  • Tanggal Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran di laksanakan pada hari Kamis dan Senin tepatnya pada 27 Oktober dan 31 Oktober 2022.

  • Situasi

Berdasarkan hasil pengamatan pembelajaran sebelumnya menunjukkan bahwa peserta didik lebih cenderung pastif saat proses pembelajaran sedang berlangsung. Rendahnya partisipasi peserta didik dalam Pembelajaran Bahasa Inggris ini dikarenakan aktivitas pembelajaran belum melibatkan siswa secara optimal. Hal ini dikarenakan guru belum menggunakan metode dan media pembelajaran yang inovatif.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran, perlu menerapkan metode dan media pembelajaran yang inovatif, salah satunya adalah metode Teams Games Tournament (TGT) dan media Snake and Ladder. Metode dan media pembelajaran ini akan melatih peserta didik untuk bekerja secara berkelompok memecahkan sebuah masalah sehingga akan menumbuhkan belajar bermakna bagi peserta didik serta pembelajaran akan berpusat pada peserta didik (Student Centered Learning).

Praktik ini penting untuk dibagikan karena sebagian besar guru mengalami permasalahan yang sama dengan permasalahan yang saya hadapi saat ini. Sehingga praktik ini diharapkan bisa menjadi inspirasi dan referensi untuk pendidik lain mengenai bagaimana mengatasi atau memperbaiki masalah yang terkait Meningkatkan Partisipasi Peseta Didik dalam pembelajaran Bahasa Inggris.

  • Tantangan

Tantangan yang dihadapi dalam praktik ini adalah peserta didik yang belum terbiasa dengan metode  Teams Games Tournament (TGT) membuat pendidik harus selalu mengarahkan aktifitas peserta didik. Selain itu peserta didik juga belum terbiasa bekerja sama dalam sebuah kelompok sehingga masih ada beberapa peserta didik yang pasif.

Meskipun terdapat banyak tantangan namun itu tidak menghambat proses pembelajaran. Sehingga tujuan yang diinginkan dapat tercapai. Tercapainya tujuan yang diinginkan bukan hanya karena peran saya saja sebagai pendidik, melainkan ada beberapa pihak yang turut berperan seperti peserta didik selaku sasaran kegiatan dalam pembelajaran, dosen dan guru pamong sebagai pembimbing,teman sejawat sebagai tempat bertukar pikiran, kepala sekolah sebagai pelindung dan penanggungjawab.

  • Aksi

Mencapai tujuan yang diinginkan tentu bukan hal yang mudah, banyak proses yang harus dilalui. Mulai dari kegiatan menyusun perangkat pembelajaran berupa RPP, Bahan Ajar, LKPD, Media pembelajaran dan Instrumen Penilaian. Setelah itu, menerapkan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered learning) dimana saya menggunakan metode Teams Games Tournament (TGT sehingga siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Selanjutnya Mengoptimalkan pembelajaran berbasis TPACK, yaitu menggunaan media canva yang berjudul procedure texts sebagai media penyampaian materi, kegiatan evaluasi menggunakan jamboard sebagai media mengerjakan dan mengumpulkan LKPD.

Selain Jamboard, Snake and Ladder merupakan salah satu strategi yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran. Di dalam pelaksanaanya peserta didik akan dibagi menjadi 6 grup, setiap kelompok akan mengirimkan 1 anggota kelompoknya untuk menjadi pemain. Sedangkan anggota kelompok yang tersisa akan berdiskusi menjawab pertanyaan yang didapatkan oleh pemain.

  • Refleksi Hasil dan Dampak

dokpri
dokpri

Dampak dari penggunaan metode Teams Games Tournament (TGT) dan media Snake and Ladder secara umum dapat dikatakan efektif dan sudah mampu meningkatkan keaktifan atau partisipasi peserta didik dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris. Hal ini ditandai dengan indikasi keaktifan dan aktivitas peserta didik yang meningkat dari pertemuan ke-1 ke pertemuan ke-2.

Pelaksanaan refleksi pembelajaran yang dilakukan setelah evaluasi mendapatkan respon positif dari peserta didik . Peserta didik sangat antusias dan senang karena ini adalah kali pertama pendidik memberikan pembelajaran berbasis game .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun