Mohon tunggu...
Setiyo Agustiono
Setiyo Agustiono Mohon Tunggu... Konsultan - trainer

trainer, assesor

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sudah Optimalkah Pengembangan Siswa SMK?

3 Juli 2019   10:21 Diperbarui: 3 Juli 2019   10:26 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekali lagi saya selalu mengulang "Mengapa saya selalu menulis tentang SMK", Pertama seharusnya lulusan SMK akan menjadi daya dorong tenaga kerja yang mempunyai kompetensi sesuai kebutuhan Industri dan pelopor SDM berdaya saing tinggi.

Kedua Bonus demografi yang akan dialami Indonesia tahun 2025-2040 akan menjadi sumber daya manusia(SDM) yang produktif, kompeten dan berdaya saing tinggi, kalau tidak akan menjadi bomerang bagi kita semua. 

Kita rindu anak-anak bangsa terutama siswa SMK menjadi kebanggaan SDM Indonesia dengan kompetensi yang tinggi, pertanyaan Kapan pengembangan SMK dapat digalakan secara menyeluruh dari Sabang hingga Marauke. Pada persaingan SDM era global, Indonesia telah punya sarana pengembangan SDM kompetensi yaitu salah satunya adalah SMK

Era membangun SDM mempunyai kompetensi sudah lama didengungkan, revitalisasi SMK sudah ada Inpres nya. Tetapi apakah  Indonesia sudah fokus pada pengembangan pendidikan di SMK  dengan pola pendidikan sistem ganda (dual system) dengan benar?

Perkembangan lulusan dari pendidikan kejuruan SMK yang bermutu dan relevan dengan tuntutan dunia usaha dan industri (DUDI) masih relatif kecil dibandingkan siswa SMK yang ada di Indonesia. 

Indikator yang sangat nampak pada keberhasilan Pola pendidikan SMK sistem ganda (dual system) adalah siswa Sekolah SMK yang dapat langsung magang di DUDI untuk kebutuhan lowongan kerja di DUDI.

Pada saat ini sangat diperlukan pengembangan siswa SMK dengan menyempurnakan dengan pola pendidikan sistem ganda(dual system) dengan benar, yaitu melalui penyelaraskan kurikulum SMK  sesuai kebutuhan Kompetensi yang diperlukan DUDI, penyempurnaan waktu pemagangan di DUDI (praktek kerja industri) yang selaras dengan kurikulum SMK.   

Pengembangan siswa SMK dapat dilakukan jika cukup waktu praktek yang dilakukan pada Industri  untuk memperoleh kompetensi yang sesuai kebutuhan, pengembangan siswa melalui magang untuk menghasilkan lulusan yang memiliki hard skill dan soft skill sesuai tuntutan kompetensi kerja yang dibutuhkan dunia industri.  Praktek kerja di Industri harus ada kontrak kerja antara siswa dan industri agar dapat melindungi hak dan kewajiban Siswa SMK.

Mari, saat ini tidak bisa di tunda lagi kita bantu pengembangan siswa SMK dengan pola pendidikan SMK  sistem ganda(mengapa sistem ganda, sudah sering di ulas) harus dilakukan secara benar dan   senantiasa memelihara konsistensi serta berupaya meningkatkan kompetensi lulusan SMK demi tercapainya SDM yang kompeten, produktif dan berdaya saing tinggi bagi bangsa dan negara tercinta Indonesia. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun