Mohon tunggu...
Setiyo Agustiono
Setiyo Agustiono Mohon Tunggu... Konsultan - trainer

trainer, assesor

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Harapan Besar sebagai Siswa SMK, Apakah Bisa Dipenuhi ?

25 Juni 2018   09:37 Diperbarui: 25 Juni 2018   09:51 1239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Amir sebagai anak lulusan SMP mempunyai cita-cita menjadi mekanik dan punya harapan besar ingin membantu orang tua dalam kondisi masih perlu dibantu untuk kehidupan sehari-hari, termasuk untuk membantu biaya pendidikan adik-adiknya. 

Pilihan Amir adalah sekolah yang dapat cepat bekerja, dan Amir sangat binggung bahwa kata orang tua kalau mau  cepat bekerja harus masuk SMK sementara banyak teman-teman desanya lulusan SMK harus bekerja diluar bidang studi mekanik menjadi pelayan toko di kota, memang peluang kerja secara umum tergantung dari kompetensi lulusan SMK bagaimana mereka mempunyai kompetensi bidang mekanik secara benar dan mendapatkan peluang kerja.

Hampir seluruh lulusan SMK mempunyai niat segera bekerja, tetapi bagaimana SMK melakukan pendidikan dan pelatihan terhadap siswanya untuk mempunyai kompetensi sesuai kebutuhan Dunia Usaha-Dunia Industri (DUDI). Seharusnya SMK didalam menyiapkan siswanya memasuki dunia kerja tak hanya ditopang kurikulum pendidikan dikelas tetapi diikuti kurikulum pelatihan di DUDI yang mumpuni dan ditopang pendidikan/pelatihan budaya kerja yang benar.

Kasihan si Amir dan juga Amir-Amir lainnya mereka sudah punya cita-cita dan harapan besar dan  mulia untuk membantu orang tuanya, sekaligus menjadi harapan SDM Indonesia yang kompeten dan berdaya saing tinggi dibidangnya.

Apakah harapan si Amir akan sia-sia karena SMK yang akan dimasuki tidak melaksanakan pola pendidikan dengan benar ?

Mengapa Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2016, yang menegaskan perlunya revitalisasi SMK untuk meningkatkan kualitas SDM tidak segera dilaksanakan secara menyeluruh dan terintegrasi.

Sampai kapan? Kondisi ini terus terjadi dan akan menghilangkan cita-cita dan harapan besar si Amir.

Marilah kita bersama memulai perubahan dan mengembangkan pola Pendidkan SMK dengan pendidikan sistem ganda dengan benar (dual system) tanpa harus menunggu bantuan peralatan-peralatan praktek dari pemerintah karena kalau kita pelaksanakan dual system dengan benar maka peralatan-peralatan praktek yang dipakai adalah peralatan produksi yang ada di Industri.  

Untuk langkah nyata SMK harus selalu bermitra dengan DUDI dan melakukan langkah-langkah yang benar untuk mencapai siswa SMK yang mempunyai kompetensi bertindak sesuai kebutuhan DUDI.

Kita akan bersalah jika ada harapan kaum muda untuk jauh lebih baik dalam kompetensi tetapi kita tidak memberikan jalan dengan benar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun