Kebangkitan bangsa untuk menjawab tantangan harus segera dilakukan, tantangan didepan sangat berat terutama bagi kaum muda. Tantangan didepan mata bagi kaum muda adalah kompetensi mereka untuk meningkatkan nilai tambah (Added value), yaitu bagaimana meningkatkan nilai tambah dalam rangka meningkatkan inovasi, produktivitas, penguasaan teknologi dan informasi, serta tantangan dalam persaingan global yang semakin ketat, yaitu bagaimana meningkatkan daya saing bangsa dalam meningkatkan komptensi yang tinggi dan mampu bersaing dalam penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (Ipteks) dalam meraih perkembangan global.
Indonesia tidak boleh terlambat mengembangkan kompetensi anak muda, dapat kita lihat dalam hitungan dua hingga puluhan tahun kedepan (2020-2030), Indonesia akan menikmati masa "jaman keemasan" (golden age), di mana 70 persen dari manusia Indonesia adalah tenaga produktif (usia 15 -- 64 tahun). Sedangkan tenaga yang kurang produktif hanya 30 persen (usia 14 tahun ke bawah dan 65 tahun ke atas). Perlu diperhatikan bahwa bonus demografi bisa menjadi pisau bermata dua.Â
Di satu sisi, bisa menjadi kesempatan emas bila kita telah mempersiapkan dengan mengembangkan kompetensi kaum muda. Di sisi lain, bonus demografi akan menjadi bencana jika kita terlambat dan lalai mempersiapkan diri.Â
Pengembangan kompetensi kaum muda ini harus dapat diwujudkan dengan proses pembelajaran dan pelatihan yang bermutu dan menghasilkan lulusan yang kompeten, berwawasan luas, professional, unggul, berpandangan jauh ke depan (Visioner), memiliki percaya dan harga diri yang tinggi.Â
Untuk mewujudkan hasil diatas diperlukan strategi yang tepat, Â bagaimana strategi mengembangkan kompetensi kaum muda berdasarkan kemampuan, sikap, bakat sehingga membuat kaum muda meningkatkan kompetensinya menjadi daya saing SDM Bangsa Indonesia.Â
Bagi pemerintah Indonesia sangat penting adalah tersedianya system pendidikan dan pelatihan yang mampu menghasilkan SDM yang berkualitas setara dengan standar internasional. Untuk melaksanakan system pendidikan yang baik dibutuhkan suatu standar kompetensi yaitu kemampuan yang harus dimiliki oleh seseorang untuk melakukan pekerjaan sebagai patokan kinerja yang diharapkan.Â
Salah satu bentuk system pendidikan yang mampu meningkatkan kompetensi kaum muda adalah SMK dengan model pendidikan sistem ganda. Mari mulai saat ini kita persiapkan kaum muda melalui SMK menjadi lulusan yang mempunyai kompetensi bertindak sesuai kebutuhan Dunia Usaha-Dunia Industri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H