Mohon tunggu...
Setiyo Agustiono
Setiyo Agustiono Mohon Tunggu... Konsultan - trainer

trainer, assesor

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pemerintah Harus Mempersiapkan dari Awal Generasi Muda Menghadapi Industri 4.0

24 April 2018   21:42 Diperbarui: 24 April 2018   21:51 1553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Revolusi Industri 4.0 akan terjadi perubahan di semua bidang. Penerapan industri 4.0 di Indonesia harus dilakukan secara hati-hati dengan mempertimbangkan persiapan generasi muda,  dalam segala bidang yang terkait. Sektor pendidikan menjadi tumpuan utama untuk menyiapkan generasi muda  kompeten yang inovatif dan berdaya saing tinggi.

Namun kondisi yang ada saat ini, justru angka pengangguran relatif tertinggi dan diduduki tamatan SMK (seharusnya menunjang penyediaan tenaga kerja kompeten). Mengapa kondisi terjadi demikian,disebabkan kualitas lulusan SMK under qualified (tidak seperti harapan Industri), berarti daya saing generasi muda masih rendah.

Kondisi revolusi industri 4.0 akan timbul kecemasan jika penerapan teknologi akan mereduksi manusia sebagai tenaga kerja, di Indonesia yang biaya buruhnya tidak murah dan produktifitasnya rendah.

Untuk itu Indonesia harus segera menyiapkan generasi muda nya untuk mengahadapi Fenomena industri 4.0, seluruh stake holder pendidikan terutama pendidikan kejuruan SMK harus merubah mindset pola pendidikan yang berdasar pada kompetensi dan teknologi tinggi dengan inovasinya.

Dalam menghadapi revolusi industri 4.0. Indonesia harus ada perubahan mendasar orientasi pendidikan kejuruan SMK agar menghasilkan generasi muda kompeten,  dapat berkolaborasi serta dapat menyelesaikan masalah secara tuntas. Ancaman pengangguran SMK lebih besar akan terpampang di depan mata jika tidak segera diantisipasi dan disikapi dengan bijak oleh Pemerintah. 

Salah satu solusinya dalam mempersiapkan generasi muda adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikan kejuruan SMK dengan pola pendidikan sistem ganda (dual system) dengan sebenarnya yang melibatkan industri sebagai tempat pelatihan untuk mencapai kompetensi siswa SMK yang dibutuhkan Industri.

Pendidikan sistem ganda merupakan pola yang tepat karena waktu pelatihan di industri porsinya lebih besar daripada pendidikan di sekolah karena siswa akan mempunyai kompetensi dan siap bekerja. Kondisi ini telah diterapkan pada sekolah-sekolah dibawah pengawasan kementrian-kementrian dengan ikatan dinasnya, dimana lulusannya langsung dapat bekerja.

Mari kita siapkan sesegera mungkin generasi muda untuk menghadapi revolusi industri 4.0, jika terlambat akan menjadi bumerang .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun