Mohon tunggu...
Setiyo Agustiono
Setiyo Agustiono Mohon Tunggu... Konsultan - trainer

trainer, assesor

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mari Pemuda Indonesia Berpijak pada Sumpah Pemuda dan Bersaing pada Era Globalisasi

28 Oktober 2017   09:21 Diperbarui: 28 Oktober 2017   09:29 971
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mari kita perhatikan bahwa Pemuda merupakan aspek penting bangsa. Pemuda dengan semangatnya merupakan tonggak negara, pengemban amanah masyarakat, menjadi hal yang diharapkan mampu diandalkan dengan segala kemampuannya untuk meneruskan tongkat estafet perjuangan para pahlawan. Pemuda merupakan aspek penting dalam perubahan, berpegang atas nilai-nilai idealisme demi kesejahteraan masyarakat

Pemuda mempunyai cita - cita Indonesia sebagai suatu bangsa dengan dicetuskannya Sumpah Pemuda di tahun 1928 yang mengumandangkan cita - cita satu bangsa, bangsa Indonesia, satu tanah air, tanah air Indonesia dan satu bahasa, bahasa Indonesia. Sumpah pemuda merupakan landasan pemuda untuk menatap masa depan saat itu hingga terjadinya kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pada Era Globalisasi ini ditandai oleh tiga kondisi yang dominan, yakni perubahan yang cepat, persaingan yang sengit, dan tuntutan yang meningkat.

Era globalisasi yang memberikan kemudahan dan kebebasan dalam mendapatkan informasi memberikan implikasi meningkatnya pemahaman tentang harkat dan kualitas hidup manusia.

Saat ini pada Era globalisasi merupakan tantangan sekaligus peluang besar terhadap impian para pemuda. Di era globalisasi tidak hanya pengetahuan terapan saja yang dibutuhkan, kompetensi dan attitude menjadi bagian dalam daya saing Sumber Daya Manusia. Pemuda Indonesia harus mampu menatap dan melangkah didalam persaingan era globalisasi. Orientasi Pemuda Indonesia terhadap dunia luar yang terasa begitu dekat, dapat menjadi rentan mengikis semangat juang untuk Indonesia, dan meningkatkan ego individual. Dengan Semangat Sumpah Pemuda ini harus bisa dihilangkan untuk kembali menjadi kekuatan sumpah pemuda saat 1928.

Saatnya bagi pemerintah dan masyarakat Indonesia untuk mengembalikan semangat pemuda Indonesia agar bereaksi menghadapi krisis dunia yang akan datang.

Mari kita bantu Pemuda Indonesia menatap masa depannya dengan landasan sumpah pemuda, dengan program-program yang menunjang kompetensinya didalam meningkatkan daya saing bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun