Mohon tunggu...
Setiyo Agustiono
Setiyo Agustiono Mohon Tunggu... Konsultan - trainer

trainer, assesor

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengapa Praktek Kerja Industri untuk Siswa SMK Tidak Efektif Mencapai Kompetensi?

1 Oktober 2017   03:26 Diperbarui: 1 Oktober 2017   04:24 7225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Setiap siswa SMK wajib mengikuti Praktek Kerja Industri (prakerin) yang merupakan kegiatan pelatihan yang dilaksanakan di Dunia Usaha Atau Dunia Industri dalam upaya untuk siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mempunyai kompetensi sesuai bidang studinya dan kesiapan siswa dalam memasuki dunia kerja yang semakin ketat dalam persaingannya di masa sekarang ini. Dalam Pendidikan Kejuruan (SMK) yang menggunakan pendidikan sistem ganda (dual system) praktek kerja industri (prakerin) atau magang di DUDI merupakan syarat utama untuk mencapai kompetensi bertindak siswa. Kenyataan yang ada tidak terjadi yang demikian mengapa?

Banyak SMK dalam pelaksanaan prakerin yang ada; 1. SMK tidak punya kelompok mitra (pokmi) SMK-DUDI yang sesuai dengan bidang studi, siswa dibiarkan mencari sendiri untuk prakerin. 2.SMK tidak pernah mempersiapkan sebelumnya bersama dengan DUDI sinkronisasi kurikulum SMK dan standar kerja di DUDI guna mencapai kompetensi siswa SMK yang akan prakerin. 3. SMK tidak memperhitungkan prakerin utnuk mencapai kompetensi yang diharapkan industri dengan waktu cukup (mencapai kompetensi dengan level SMK sesuai SKKNI, waktu yang diperlukan lebih dari 3 bulan). 4. SMK tidak pernah melakukan komunikasi yang effektif  dengan DUDI agar DUDI telah mempersiapkan instruktur/pelatih di tempat kerja bagi siswa SMK, seharusnya prakerin telah terprogram dengan DUDI yang menjadi Kelompok Mitra (pokmi) SMK-DUDI. 5.SMK tidak mempersiapkan bagi siswa yang bertujuan untuk magang disuatu tempat kerja DUDI, dalam kemampuan dasar sesuai bidang yang studi untuk prakerin  dalam dunia usaha atau dunia Industri.

Kondisi yang ada merupakan tantangan yang harus diperbaiki dan banyak SMK juga menyadari pentingnya prakerin yang benar dengan mitra yang sesuai bidang studi dalam jangka waktu yang tepat guna siswa mencapai kompetensi bertindak yang sesuai kebutuhan DUDI sehingga siswa lulus dapat langsung diserap oleh DUDI. Kendala-kendala ini harusnya dapat diatasi karena ada inpres tentang revitasilsasi SMK, tetapi hingga saat ini belum bisa berjalan dengan baik, mengapa ???? (perlu penjelasan lebih lanjut)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun