Mohon tunggu...
Setiyo Agustiono
Setiyo Agustiono Mohon Tunggu... Konsultan - trainer

trainer, assesor

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tidak Ada Prestasi pada SMK Karena Siswa Salah Memilih Bidang Studi

19 September 2017   21:50 Diperbarui: 19 September 2017   22:11 808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SMK sebagai lembaga pendidikan menengah berbasis kejuruan yang berperan menghasilkan tenaga kerja kompeten dan madiri level menengah. Pendidikan SMK bertujuan meningkatkan kemampuan kompetensi siswa untuk dapat mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan DUDI dan teknologi serta sebagai daya saing SDM Indonesia.

Pendidikan SMK memiliki tujuan utama untuk mengembangkan siswa menjadi SDM yang mempunyai kompetensi profesional, berarti Kompetensi merupakan kemampuan yang harus dimiliki atau dicapai oleh siswa SMK setelah melaksanakan pembelajaran dan pelatihan. Kompetensi memili unsur pengetahuan, ketrampilan dan sikap saat bekerja secara profesionl. Untuk meningkatkan kompetensi siswa SMK dapat dilihat juga dari minat dan bakat siswa.

Belajar/berlatih atau bekerja pada bidang-bidang yang diminati terlebih lagi didukung dengan bakat serta talenta siswa yang sesuai, akan membawa semangat tinggi dalam mempelajari atau menjalaninya. Sayangnya seringkali siswa SMK  memilih suatu bidang studi karena ikut teman-temannya, atau memilih bidang yang sedang popular, tanpa sempat mencerna lebih dahulu dan memahami bidang yang akan dipelajari, menjadi apa setelah selesai sekolah ataupun lebih jauh lagi mengenali bidang pekerjaan seperti apa yang bisa digelutinya sesuai dengan latar belakang pendidikannya tersebut. Apa yang terjadi jika salah pilih? Frustasi, malas belajar atau tidak bisa berprestasi.

SMK merupakan sekolah kejuruan yang diharapkan dapat mengembangkan minat dan bakat bertujuan agar siswa SMK mencapai kompetensi dan berprestasi dikemudian hari bisa bekerja di bidang yang diminatinya. Jika siswa-siswa SMK belajar pada studi sesuai dengan kemampuan serta minat dan bakat yang dimilikinya sehingga mereka bisa mengembangkan kapabilitas untuk belajar serta bekerja secara optimal dengan penuh antusias dan hasilnya adalah peningkatan daya saing SMK Indonesia meningkat.

Berarti SMK harus melakukan Tes bakat dan minat untuk dapat mengetahui suatu keterampilan dari siswa yang akan masuk SMK didalam memilih bidang studinya. Selain itu perlu juga dilakukan pendampingan dan pengembangan kemampuan sesuai bakat siswa yang ada pada diri individu. Kompetensi siswa SMK perlu dikembangkan untuk dapat bersaing sebagai bekal kemudian saat bersaing di dunia kerja.

Tes bakat dan minat siswa SMK diawal sekolah, memiliki banyak manfaat bagi beberapa elemen yaitu ; Manfaat bagi siswa SMK dapat mengetahui dengan baik bakat dan minat yang dimilikinya sehingga dapat menjadi acuan dalam memilih sekolah atau bidang kejuruannya; Manfaat bagi guru adalah agar guru mampu mengembangkan potensi yang telah dimiliki oleh siswa yang telah mengetahui bakat dan minatnya, sehingga memudahkan untuk membimbing siswa dalam memperoleh hasil belajar yang optimal.

Sebagai contoh siswa yang dapat mengembangan bakat keahlian teknologi tekstil yaitu akan mudah menguasai dalam menggunakan alat terkait keahlian tersebut didalam mencapai kompetensinya. Sarana kerja praktek industri pada industri tekstil akan mempercepat mencapai kompetensinya. Program dual sistem atau pendidikan sistem ganda akan menjadi akselerator didalam mencapai kompetensi bertindak siswa SMK. Industri pertekstilan akan mudah menerima tenaga yang siap bekerja karena bakat dan kompetensinya menunjang.

 Semoga dengan pola yang benar menjadikan SMK bisa SMK hebat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun