Indonesia saat ini fokus pada pendidikan kejuruan dengan sistem pendidikan ganda, refernsi yang digunakan adalah keunggulan sistem ganda (dual system) pendidikan kejuruan di Jerman yang sudah diakui di seluruh dunia. Hal ini terbukti salah satunya dengan rendahnya angka pengangguran di Jerman dan negara-negara Eropa lainnya yang menerapkan sistem ini. Salah satu hal yang mendasar dalam sistem ini adalah adanya kerja sama yang erat antara perusahaan/industri dengan sekolah.Â
Tenaga kerja membutuhkan kompetensi bertindak secara mandiri dan terencana yang terdiri dari kemampuan keahlian, kemampuan sosial, kemampuan individu dan kemampuan metodik. Karena sekolah kejuruan khusus menyampaikan teori, maka di industri siswa diajari bagaimana menerapkan teori-teori tersebut di tempat kerja yang sebenarnya/industri. Agar siswa benar-benar mampu untuk mempraktekkan pengetahuannya di lapangan maka peran pelatih tempat kerja (guru industri) sangatlah penting untuk mengajari siswa agar memiliki kemampuan bertindak.
Di Jerman sendiri, keberadaan pelatih tempat kerja di suatu perusahaan merupakan prasyarat wajib bagi perusahaan yang akan menerima pemagang. Kadin Nasional Jerman, sudah bertahun-tahun mengembangkan pelatihan untuk pelatih tempat kerja yang diberlakukan di seluruh Jerman ini. Untuk menjadi seorang pelatih tempat kerja di Jerman, diharuskan melalui uji kelayakan pelatih tempat kerja, di mana sertifikatnya berlaku di seluruh Jerman.
Pelatihan Pelatih Tempat Kerja SMK dan Industri dapat diselenggarakan dimana saja dan pelatihan yang di Indonesia merupakan versi dasar dari pelatihan yang ada di Jerman. Pelatihan tersebut diadakan untuk menunjang dual sistem dan nantinya akan dimultiplikasi di propinsi-propinsi lain yang menerapkan pendidikan kejuruan dual system(sistem ganda).
Manfaat untuk siswa
Dengan adanya pelatih-pelatih tempat kerja di industri/perusahaan siswa magang akan betul-betul mendapatkan kemampuan untuk praktek nyata di industri. Mereka akan diajari oleh orang yang tidak hanya ahli dalam kemampuan teknis pekerjaannya tetapi juga mampu menerapkan ilmu pedagogik kerja dalam membimbing siswa magang.Â
Hal ini disebabkan karena seorang pelatih tempat kerja sudah dilatih untuk merencanakan pendidikan kejuruan (dalam bentuk magang) di perusahaan, menerapkan metode-metode pengajaran, dan mengontrol serta mengevaluasi hasil pengajarannya selama siswa magang di perusahaan.
Perlunya kerjasama yang lebih erat antara dunia pendidikan dan dunia industri
 Salah satu keberhasilan pendidikan kejuruan sistem ganda di Jerman adalah adanya kerjasama yang baik dan berkesinambungan antara perusahaan dan sekolah. Hal ini ditunjukkan dengan adanya keselarasan antara kurikulum sekloah dan industri. Untuk sebagian besar kasus hal ini belum terjadi di Indonesia.Â
Untuk pihak sekolah kejuruan dalam hal ini SMK yang sudah memiliki industri pasangannya masing-masing dapat mengajak industri untuk melakukan sinkronisasi kurikulum bersama dan juga mendorong agar pihak industri memiliki pelatih tempat kerja sendiri, agar proses magang yang terjadi dapat terencana dan terlaksana dengan baik serta menghasilkan siswa-siswi yang memiliki kemampuan bertindak (siap kerja).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H