Mohon tunggu...
Desi Parlina
Desi Parlina Mohon Tunggu... -

Aku bukan seorang penulis tapi aku hanya orang yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kehadiran RA Kartini di Era Digital

6 April 2011   13:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:04 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_100420" align="aligncenter" width="644" caption="sumber gambar dari : http://xlcsr.com/kartinidigital/"][/caption] Wanita adalah makhluk yang diciptakan dari tulang rusuk pria. Sosoknya yang penuh kelembutan merupakan pancaran keindahan yang mampu menjadi inspirasi yang mengagumkan. Meskipun wanita indentik dengan airmata bukan berarti mereka lemah. Nilai-nilai emansipasi yang dilahirkan oleh R.A. Kartini memberikan “energi super” pada wanita saat ini. Bahkan ide-ide cemerlang hasil pemikiran R.A. Kartini mengalir secara positif di benak para wanita di era digital. Tak bisa dipungkiri bahwa kecanggihan teknologi bisa membawa dampak negatif maupun positif. Bagi pengguna yang bijaksana tentu saja bisa memanfaatkan teknologi tersebut secara sehat. Wanita saat ini tak hanya berperan seputar urusan rumah tangga saja tapi sudah merambah ke dunia yang bisa mengembangkan intelektual. Jari-jari lentik para wanita saat ini begitu lincah menari-nari diatas keyboard. Layar Monitor pun tak lekang dari pandangannya. Saat itulah pemikiran cantik otomatis mengalir dari buah pikirnya. Contoh nyata yang dapat membuktikan bahwa kemajuan IT membawa dampak postif adalah sesuai dengan apa yang dilakukan oleh salah satu sahabatku. Ovi adalah ibu muda yang sosoknya sangat aku suka, lembut juga periang. Namun bukan hanya itu sisi menarik dari seorang Ovi, melainkan usaha yang digeluti saat inilah yang membuatku ingin menuangkan kisahnya dalam bentuk tulisan. Sebelumnya Ovi pernah bekerja di suatu perusahaan swasta. Bertahun-tahun bekerja tapi tak ada peningkatan. Ovi kecewa…!!! Kekecewaan itu tak lantas membuatnya terpuruk tapi malah membuatnya merasa terpacu untuk maju.  Dengan bermodal seadanya, ia mencoba peruntungan baru dengan membuka usaha membuat coklat dan juga assessories. Ovi dengan lihai melihat peluang yang ada, dia memasarkan produknya secara online sehingga waktu dan tenaga tak banyak terbuang, karena promosi melalui internet lebih mudah di sosialisasikan. Ovi pun merasa bahagia, habis gelap terbitlah terang. Meskipun suaminya mempunyai pekerjaan tetap, dia tak segan-segan untuk ikut berpartisipasi dalam meningkatkan taraf hidup keluarganya. Bahkan dia pun mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi para ibu-ibu rumah tangga disekitarnya. Emansipasi bukan berarti kekuatan untuk memimpin atau pun mengendalikan seorang pria tapi adalah sikap saling pengertian untuk saling bahu membahu menuju ke arah yang lebih baik.   Sepenggal kisah Ovi merupakan wujud kecil dari peran serta wanita dalam mengembangkan kemajuan Indonesia. Jika ditelusuri lagi, masih banyak wanita menjadi potret R.A. Kartini masa kini. Peran serta wanita memang sangat dibutuhkan untuk melahirkan generasi yang lebih intelektual dan mempunyai daya motorik yang baik. Kemajuan teknologi yang begitu pesat dapat memberi peluang besar bagi para wanita untuk berperan serta secara aktif dalam rangka memajukan kehidupan bangsa Indonesia. Bukan hanya itu saja tapi sarana komunikasi pun memberi andil besar dalam perkembangan jaman. Segi positif dari tiga rangkaian yaitu wanita, teknologi dan sarana komunikasi berpadu menjadi satu akan menciptakan pola pikir yang berprestasi untuk menjadi Indonesia yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun