Mohon tunggu...
Petir Garda Bhwana
Petir Garda Bhwana Mohon Tunggu... Editor - Online News Editor

Seorang ayah dan kepala keluarga yang merupakan penggemar berat video game, graphic novel, film bergenre sci-fi, action figure dan diecast, kemudian menuangkan semuanya ke dalam blog. Memutuskan untuk terjun ke dunia jurnalisme pada tahun 2006. Berkarir sebagai jurnalis dan penulis artikel berita majalah selama 6 tahun lamanya, sebelum akhirnya menjadi Online News Editor di sebuah portal berita online berbahasa inggris "en.Tempo.co" pada bulan Mei tahun 2013.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Begini Cara Agar Anak Bijak dalam Berbelanja

22 Februari 2015   23:00 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:42 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14245950231885940116

[caption id="attachment_370143" align="aligncenter" width="420" caption="Illustration of Money. Image: Private Document"][/caption]

Sebagian besar orangtua masih berpikir untuk tak perlu terburu-buru dalam mengenalkan 'betapa pentingnya' uang pada si buah hati. Padahal, pelajaran tentang bagaimana cara mengelola uang dengan benar itu tidak diajarkan di sekolah mereka loh. Akan lebih baik jika pengenalan pada uang bagi anak kita dimulai dari kebiasaan sehari-hari di rumah yang bisa mereka contohi sedari dini.

Berikut ini adalah beberapa cara untuk orangtua dalam membantu anaknya membuat keputusan yang baik dalam membelanjakan uang mereka, dan juga untuk memahami betapa pentingnya menabung bagi kehidupan mereka kelak:

1.Setelah anak Anda sudah belajar berhitung, kenalkanlah konsep dan nilai uang pada mereka. Sesuaikan pengenalan nilai uang dengan usia anak, melalui cara-cara yang sederhana, sesuai dengan tingkat perkembangan perilaku anak.

2.Orangtua adalah panutan pertama anak dalam belajar menghargai uang, jadi tunjukkanlah cara membelanjakan uang yang baik dan juga cara menabungnya.

3.Ajarkan anak Anda perbedaan antara ‘kebutuhan’ dan ‘keinginan’, agar kelak mereka dapat membuat keputusan berbelanja yang baik saat mereka tumbuh besar nanti.

4.Ketika anak sudah mulai bertambah usianya, berikanlah anak sebuah dompet dan celengan. Biarkan anak yang memilih dompet dan celengannya sendiri, agar dia merasa memiliki. Uang yang ada di dompet digunakan untuk jajan sehari-hari, sedangkan uang di celengan digunakan untuk membeli sesuatu dengan jangka waktu tertentu. Dompet dan celengan ini akan membantu anak semakin memahami sistem dasar dari pengelolaan uang mereka.

5.Membuat ‘target’ sangat penting dalam belajar menabung. Setiap mainan atau barang yang diinginkan anak bisa menjadi objek  dari sesi penentuan target menabung. ‘Target waktu’ misalkan, tabungan baru bisa diambil enam bulan sekali. Penentuan target seperti ini akan membantu anak-anak mengelola uang jajan mereka lebih teratur.

6.Saat memberikan uang jajan pada anak, berikan uangnya dalam pecahan nominal kecil. Hal ini dimaksudkan untuk mendorong mereka mengalokasikan sebagian uang jajan mereka untuk ditabung. Contoh, jika jumlahnya Rp50,000 maka berikanlah dalam bentuk lima (5) uang pecahan Rp10,000. Motivasi mereka untuk menyimpan paling tidak satu lembar uang sepuluh ribu saja di celengan.

7.Jika celengan sudah penuh, bawa anak-anak ke bank untuk membuka rekening tabungan mlilk mereka sendiri dan menyimpan uang hasil tabungannya. Memulai kebiasaan menabung sejak awal adalah kunci untuk berhasil menabung.

8.Pergi ke mal atau supermarket biasanya adalah pengalaman pertama anak berbelanja. Tunjukkan bagaimana cara berbelanja barang dan bahan makanan secara ekonomis. Berbelanja bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan bila direncanakan dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun