Mohon tunggu...
sagalabro
sagalabro Mohon Tunggu... Kaum Marjinal -

Uang bukanlah segalanya, tapi uang bisa membeli segalanya dan segalanya butuh uang, sehingga karena uang kita kenyang, tapi ingatlah ini, uang bisa jadi bumerang, dan kita bisa hancur karena uang, tidak ada lagi rasa sayang, yang ada hanya perang. - Marginal Class -

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Golput? Ga Ada Gunanya

26 Juni 2018   09:40 Diperbarui: 26 Juni 2018   09:40 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

27 Juni udah dikasih libur, masih aja golput. Kata tersebut merupakan sebuah umpatan untuk kaum kaun yang tidak memilih (GOLPUT) dalam pilkada 2018 ini. Pilkada bulan ini akan diadakan di 171 daerah yang terbagi 17 provinsi, 39 kota, 115 kabupaten. Sehingga sayang sekali rasanya jika kita tidak memberikan suara kita untuk menentukan paslon yang akan memimpin kita. 

Berkaca dari pilkada tahun 2017 yang mengeluarkan dana sekitar 4,2 triliun untuk 101 daerah dan jika dibandingkan dengan tahun 2018 pastinya akan lebih besar biaya yang dikeluarkan, mengingat daerahnya yang bertambah banyak. Buang air kecil aja harus ngeluarin duit, apalagi pilkada hehe..

Memang setiap orang itu berbeda beda pemikirannya tentang masing masing paslon yang akan bertanding dalam pilkada 2018 ini. Ada yang suka terhadap satu paslon yang ini dan ada juga suka satu paslon yang itu. 

Banyak faktor yang bisa menentukan seseorang untuk memilih salah satu paslon yang akan bertanding dalam pilkada 2018 ini. Faktor ini bermacam macam, mulai dari faktor faktor negatif sampai positif ada dalam pesta pilkada serentak ini. 

Namun, kita sebagai manusia yang mempunya akal budi, pastilah bisa menentukan mana yang baik dan dan buruk dalam hidup kita. Dengan memilih, maka kita sudah berkontribusi dalam pesta demokrasi di negara kita ini.

Satu suara sangatlah berharga dalam setiap pemilu, karena satu suara itu sangat menentukan bagaimana berjalannya proses demokrasi ini kedepannya. Jangan ada sentilan sentilun yang mengatakan bahwa, "halah..gapapa kok kalo gak milih, kan cuman gue doang yang ga milih, lagian itu cuma satu suara doang" miris kalo mendengar kata kata begini. 

Coba yang golput itu sadar jika ada seribu orang yang pemikirannya sama seperti dia, maka akan ada seribu orang juga yang golput. Jadi, mari kita merubah paradigma kita agar tidak golput dan melibatkan orang lain golput juga.

Jangan juga jadi manusia yang ikut ikutan ke nearah yang negatif, ikut ikutan itu ke arah yang positif dan berguna. Ikut ikutan disini contohnya jika mendengar tentang isu isu negatif yang sedang hangat pada pilkada ini, sehingga membuat kita tidak memilih dan malah menyebarkan isu isu negatif tersebut ke orang orang sekitar kita, itu akan semakin mengacaukan pesta demokrasi kita ini.

Ada lagi yang mendapat serangan fajar, itu akan menjadi beban berat bagi tiap tiap orang, karena seketika akan merubah pemikiran seseorang tersebut terhadap satu paslon. Sifat alami manusia itu memang seperti itu, suka untuk menerima sesuatu yang gratisan tanpa berpikir panjang. 

Namun, hal itu semua bisa dikendalikan oleh diri kita sendiri, dengan memagari diri kita melalui akhlak yang baik dan pemikiran yang jernih.  "saya coblos semuanya pak, karena semua paslon ngasih serangan fajar" kalo seperti itu sih udah kelewat parah dan parahnya udah sampai ketulang.

Jadi, sebagai manusia indonesia yang baik dan budiman, mari kita pada tanggal 27 Juni ini bangun pagi pagi, mandi, pakai baju dan celana, bawa KTP dan formulir C6, terus datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang sesuai dengan formulir Daftar Pemilih Tetap (DPT). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun