Mohon tunggu...
sagalabro
sagalabro Mohon Tunggu... Kaum Marjinal -

Uang bukanlah segalanya, tapi uang bisa membeli segalanya dan segalanya butuh uang, sehingga karena uang kita kenyang, tapi ingatlah ini, uang bisa jadi bumerang, dan kita bisa hancur karena uang, tidak ada lagi rasa sayang, yang ada hanya perang. - Marginal Class -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Desakralisasi?

5 Maret 2018   09:00 Diperbarui: 5 Maret 2018   09:17 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Desakralisasi/de*sak*ra*li*sa*si/ /dsakralisasi/ n penghilangan kesakralan; proses menghilangnya sifat sakral (suci): tidak ada yang sakral selain Allah sehingga -- lebih merupakan sekularisasi. Jaman sekarang dapat kita rasakan kemajuan teknologi yang sangat pesat. Hal itu dapat kita lihat dengan begitu cepat 'viral'-nya suatu peristiwa. Mulai dari kejadian truk tinja tumpah dijalan, trus orang orang berdatangan untuk melihat, kemudian kasus kasus yang berhubungan dengan isu SARA yang bisa menjadi 'trending topic' di masyarakat dan banyak hal lain yang bisa menjadi viral dengan sangat cepat.

Desakralisasi ini bisa kita kaitkan dengan kemajuan teknologi, tapi disini gue gak bermaksud bilang bahwa kemajuan teknologi itu gak bagus, tp yang dibahas disini yang gak baiknya aja yang menurut gue harus dikurangin atau dihilangin. Tempat tempat ibadah sekarng banyak yang disalahgunakan orang. Tempat ibadah dijadikan tempat 'hunting foto' sehabis melaksanakan ibadah. Bukan maksud gue ngelarang atau apalah, tp kalo berlebihan atau mengganggu orang banyak kan ga bagus juga. Apalagi ada yang main HP ketika sedang ada khutbah dari imam di gereja atau masjid, itu sangat gak bagus banget. 

Kita semua tau bahwa tempat ibadah itu adalah tempat orang orang melaksanakan ibadah dan tempat yang sakral. jangan kita jadikan tempat ibadah tersebut berkurang atau bahkan tidak menjadi sakral lagi. Faktanya juga sekarang banyak orang orang yang pakai benda benda sakral yang berbentuk kalung hanya untuk gaya gayaan doang. Itu sangat miris menurut gue, kenapa? Karena benda tersebut jadi tidak sakral lagi jika digunakan tidak sesuai dengan tujuannya. Dirtambah lagi kalo dibawa untuk berdemo, malah makin buruk dan tidak benar. 

Maka dari itu, kita sebagai beragama haruslah menjaga kesakralan tempat ibadah kita, benda benda sakral agama kita dan segala sesuatu yang sakral bagi agama kita, karena dengan itu akan membuat hubungan kita dengan Tuhan semakin khusyuk. Tambahan nih, juga jangan ngerusak atau ngejelek jelekin tempat ibadah atau benda benda suci agama lain, karena bisa berakibat fatal dan sudah banyak contohnya di negeri kita ini. Jadi, hiduplah selayaknya makhluk sosial yang saling membantu dan menghargai sesama.

TERIMAKASIH.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun