Mohon tunggu...
Safura ns
Safura ns Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Unesa

An Ordinary Girl With Many Dreams.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

"Tak Hanya Konselor, Semua Butuh Keterampilan Terapeutik"

29 Juli 2024   18:30 Diperbarui: 29 Juli 2024   21:33 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Dokumen Pribadi

Konselor adalah suatu profesi Dimana seseorang menyediakan layanan berupa bantuan atau pertolongan, dalam memahami dan memperjelas pandangan Konseli terhadap ruang lingkup hidupnya secara professional dan optimal. Seorang Konselor akan dituntut untuk bisa berkomunikasi dengan baik, demi terciptanya keharmonisan dan hubungan baik antara dirinya dengan Konseli. Tentunya dibutuhkan Skill dalam komunikasi ini, diantaranya adalah Keterampilan Terapeutik yang mana berfokus pada komunikasi penyembuhan.

Lantas, Apakah hanya seorang Konselor yang membutuhkan Keterampilan Terapeutik?

Keterampilan ini memiliki 3 ciri yang penting untuk diketahui, diantaranya :

  • Congruence (Sesuai) 

Ketika berkomunikasi, kita sangat membutuhkan kejujuran reaksi dari lawan bicara, baik secara verbal maupun non-verbal. Dengan menerapkan sikap berterus terang, apa adanya, dan menunjukkan kesesuaian antara apa yang di komunikasikan, maka akan lebih tercipta perasaan tulus di dalamnya.

 

  • Unconditional Positive Regard

Penghargaan ini merupakan bentuk menerima dan menghargai informasi dengan hangat, positif, tanpa menuntut pujian, timbal balik, dan juga tanpa menuntut persyaratan apapun sebagai seorang pendengar.

  • Empati

Hal ini menjadi salah satu yang perlu digaris bawahi dalam berkomunikasi. Berempati merupakan kemampuan untuk memahami perasaan atau emosi pada perspektif orang lain.

Tanpa disadari, keterampilan-keterampilan ini bisa kita terapkan ke kehidupan sehari-hari, bahkan memberikan dampak positif dalam berkomunikasi untuk mencapai hubungan yang baik antar individunya.

Apalagi masih banyak individu yang mungkin belum bisa berkomunikasi dengan baik, sehingga seringkali terjadi kesalahpahaman juga hal-hal yang kurang mengenakan ketika berada di dalam pembicaraan. Banyak dari mereka yang justru cenderung membandingkan, bahkan memberi respon dengan menilai atau melabeli seseorang terlalu cepat. Tidak memandang lawan bicara, mengacuhkan sambil bermain gadget, tidak menghadirkan rasa empati juga kerap terjadi dalam komunikasi. Hal-hal yang seperti ini sangatlah dihindari dalam Keterampilan Terapeutik.

Maka tidak hanya seorang konselor, semua orang butuh keterampilan ini. Meski terdapat perbedaan dan tuntutan lebih dalam keprofesionalitasan sebagai seorang Konselor, tetapi alangkah baiknya jika setiap individu bisa menerapkan Keterampilan Terapeutik dalam kehidupannya, untuk membangun hubungan juga komunikasi yang baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun