Semarang, 2 Juli 2024. Mahasiswa UIN Walisongo melaksanakan upacara pelepasan di Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang. Terdapat 165 mahasiswa UIN Walisongo melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang mengangkat Tematik Moderasi Beragama. 165 mahasiswa disebar di 11 kelurahan (Posko) yang terdapat di Kecamatan Pedurungan. KKN Moderasi beragama UIN Walisongo mengusung tema "Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Digitalisasi Ekonomi Kreatif, Local Wisdom, dan Moderasi Beragama". Antusiasme peserta menjadikan semangat baru untuk mewujudkan peran mahasiswa sebagai agen of control sosial. Â Selain itu, para peserta KKN diharapkan dapat menjadi duta UIN Walisongo dalam menyebarkan semangat moderasi beragama dan pemberdayaan masyarakat berbasis kearifan lokal. Dalam pelepasan tersebut, mahasiswa didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). MOH. AGUS JUNAIDI, S.Kom., M.M., M.Ling, Camat Pedurungan memberikan rekomendasi program kerja yang dapat dilaksanakan secara kolaboratif yang berbasis edukasi dan sosialisasi yaitu tentang penanganan stunting dan pendidikan anti narkotika. Ini merupakan program kerja yang perlu di laksanakan oleh 11 posko yang tersebar di Kecamatan Pedurungan.
Dalam rangka menerapkan tema "Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Digitalisasi Ekonomi Kreatif, Local Wisdom, dan Moderasi Beragama", pihak kecamatan dan kelurahan Plamongan Sari KKN Moderasi Beragama UIN Walisongo mengintegrasikan upaya penanganan stunting dan pendidikan anti-narkotika ke dalam kegiatannya. Mahasiswa KKN akan mengembangkan platform digital interaktif yang menggabungkan kearifan lokal dalam penyajian informasi tentang gizi seimbang untuk mencegah stunting, serta bahaya narkotika. Platform ini akan menampilkan konten kreatif seperti video animasi dan infografis yang menggunakan motif dan bahasa lokal, serta memasukkan pesan-pesan moderasi beragama dari berbagai tokoh agama. Selain itu, mahasiswa akan memberdayakan UMKM setempat untuk memproduksi makanan bergizi dan merchandise anti-narkoba, kemudian memasarkannya secara digital. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang stunting dan bahaya narkotika, tetapi juga mempromosikan toleransi dan kerja sama antar umat beragama dalam mengatasi masalah sosial.
Dengan adanya pesan dan harapan tersebut, Posko 42 Kelurahan Plamongan Sari membentuk kurikulum dan penyesuain program kerja guna mencapai visi bersama. Kurikulum dan program kerja tersebut berbasis edukasi, sosialisasi dan literasi. Dengan perpaduan hal itu, maka kualitas program kerja akan lebih bermanfaat bagi masyarakat kedepan dan membuahkan hasil yang signifikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H