Mohon tunggu...
Safri Widiansyah
Safri Widiansyah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menyukai musik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practice: Penerapan PBL dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Siswa

7 Maret 2024   09:23 Diperbarui: 7 Maret 2024   09:34 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

2.Tujuan Khusus:
a.Meningkatkan kemampuan menulis peserta didik pada materi teks deskriptif-- Activities currently ongoing at the time of speaking dalam pembelajaran Bahasa Inggris.
b.Meningkatkan motivasi guru dalam menggunakan model pembelajaran yang inovatif.
c.Menciptakan kelas yang aktif, kondusif dan nyaman.
 
Bab II
PEMBAHASAN

A.Situasi
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah dari praktik pembelajaran yaitu :
1.Aktifitaspembelajaran yang masih berpusat pada guru dalam menyampaikan materi pelajaran Bahasa Inggris.
2.Dari rapor pendidikan sekolah dijelaskan bahwa refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh guru untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mengajar mengalami penurunan sebesar 7,43 % dari tahun sebelumnya karena idealnya refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh guru untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mengajar harus mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.
3.Kemampuan peserta didik dalam menulis masih rendah
4.Kemampuan peserta didik dalam memahami teks informasi dalam Bahasa Inggris masih rendah.

Berdasarkan latar belakang masalah yang ditemukan, maka praktik ini penting dibagikan agar dapat menjadi bahan motivasi dan refleksi bagi diri saya sendiri dan rekan guru lainnya yang mengalami kendala dan permasalahan yang sama dengan saya ketika memberikan pembelajaran di kelas. Dengan menerapkan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) ini, peserta didik lebih antusias dan interaktif dalam mengikuti pembelajaran, pembelajaran yang berorientasi kepada peserta didik (student centre) serta mengembangkan pembelajaran  yang terintegrasi dengan IT sesuai dengan perkembangan zaman peserta didik.
Peran saya dalam hal ini adalah sebagai pendidik dan fasilitator dalam pembelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik dengan menciptakan suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan agar peserta didik antusias dan termotivasi untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran.
Tanggung jawab saya adalah membuat perangkat pembelajaran yang di dalamnya terdiri dari  Modul Ajar, Bahan Ajar, Media Pembelajaran, LKPD dan Instrumen Penilaian. Penggunaan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) dengan menggunakan LKPD, media tayang power point dan aplikasi wordwall dalam pelajaran Bahasa Inggris pada materi Descriptive Text- Activities currently ongoing at the time of speaking dapat membantu peserta didik memahami materi pelajaran di kelas.

B.Tantangan
Tantangan dalam mencapai tujuan pembelajaran :
1.Adanya rasa kekhawatiran saat melaksanakan pembelajaran yang menggunakan metode PBL  (apakah sudah sesuai dengan sintak PBL itu sendiri atau sebaliknya).
2.Terdapat peserta didik yang masih bingung saat bekerjasama di dalam kelompok (lebih banyak diam/kurang aktif).
3.Waktu yang digunakan peserta didik untuk mencari solusi/jawaban masalah berlangsung lama.
4.Peserta didik menjadi kurang konsentrasi dalam belajar karena prakrik pembelajaran ini dilakukan pada masa penilaian tengah semester sedang berlangsung.
5.Gangguan jaringan listrik dan internet, saat hal ini terjadi maka akan mengganggu kegiatan pembelajaran karena semua peralatan IT menggunakan listrik dan internet

Yang terlibat dalam kegiatan ini adalah :
1.Kepala SMP Negeri 4 Plakat Tinggi Panggeh, S.Pd, beliau telah memberikan izin menggunakan fasilitas sekolah selama kegiatan PPG berlangsung khususnya saat kegiatan pembelajaran ini, dan selalu memberikan bimbingan, saran/masukan dan evaluasi pada kegiatan ini.
2.Rekan-rekan guru di sekolah yang telah memberikan dukungan semangat, motivasi dan saran yang luar biasa demi lancarnya proses praktik pembelajaran ini.
3.Peserta didik kelas VIII sebagai subjek dalam kegiatan pembelajaran.

C.Aksi
I.Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan yaitu :
Langkah yang saya lakukan adalah mendiskusikan masalah yang telah saya identifikasi dengan kepala sekolah dan rekan sejawat hingga mencari solusi yang sesuai dengan masalah yang muncul dan menerapkannya ke dalam pelaksanaan kegiatan di dalam modul ajar.
Kegiatan Pembelajaran
a.Kegiatan pendahuluan
Orientasi :   1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk
                         memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap
                         disiplin
2.Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan dan
    manfaat) dengan mempelajari materi yang akan diajarkan
3.Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai,
    serta metode belajar yang akan ditempuh
               Apersepsi : Guru dapat memulai pembelajaran dengan bertanya mengenai kegiatan rutin  
                                   yang selalu dilakukan oleh peserta didik:
1.What are you doing in the class now?
2.Who is Mr. Irghy calling?
3.What is Desti reading?
4.Why are bringing dictionary?
5.What is he looking for?
     Motivasi   : Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan  
                                     pemahaman bermakna  yang dapat diperoleh peserta didik.
b.Kegiatan Inti :
1. Orientasi  peserta didik pada masalah
a.Peserta didik mendengarkan penjelasan guru tentang Present Continuous Tense (fungsi sosial, struktur teks dan unsur-unsur kebahasaan) dan mengamatinya melalui media power point.

b.Guru memberikan contoh  kepada peserta didik bagaimana menulis kalimat dalam bentuk Present Continuous  sesuai penjelasan yang ada di dalam power point.
c.Guru meminta beberapa peserta didik untuk mencoba menuliskan kembali beberapa kalimat lain yang menggunakan Present Continuous di papan tulis sesuai yang sudah dicontohkan oleh guru sebelumnya.
d.Peserta didik lainnya mengamati dan mengidentifikasi kesalahan dan cara penulisan kalimat dari temannya.
e.Guru meminta peserta didik lainnya untuk memperbaiki kesalahan penulisan temannya yang diminta untuk menulis kalimat di depan kelas.
f.Guru menampilkan aplikasi wordwall yang berisi pertanyaan dalam bentuk gambar kemudian peserta didik menuliskan kegiatan yang sedang dikerjakan sesuai gambar untuk mengetahui pemahaman peserta didik tentang kalimat Present Continuos (LKPD individu)

2.Mengorganisasikan peserta didik.
a.Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok.
b.Peserta didik diminta oleh guru untuk mengamati kembali penjelasan tentang Present Continuous di slide power point untuk mencari informasi terkait fungsi sosial, struktur teks serta unsur-unsur kebahasaan.
c.Guru memastikan setiap peserta didik telah memahami apa yang dimaksud dengan fungsi sosial, struktur teks serta unsur-unsur kebahasaan.
3.Membimbing diskusi kelompok
a.Guru membagikan LKPD yang berisi kalimat yang susunannya diacak kepada peserta didik.
b.Peserta didik berdiskusi mencari informasi terkait pertanyaan yang ada di LKPD.
c.Guru membimbing peserta didik dalam menentukan jawaban pertanyaan yang ada di dalam LKPD.
4.Mengembangkan dan menyajikan hasil diskusi
Peserta didik secara bergantian mempresentasikan hasil diskusi kelompok
5.Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Peserta didik menganalisis dan mengevaluasi hasil penyelidikan teman mereka dari kelompok lain melalui diskusi kelas
c. Kegiatan Penutup
1.Guru dan peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang poin-poin penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
2.Guru menginformasikan kepada peserta didik tentang materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.

II.Strategi yang digunakan yaitu :
a. Mencari informasi tentang media dan model pembelajaran seperti apa yang tepat dan dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan menulis peserta didik dalam pembelajaran pada materi teks deskriptif-- Activities currently ongoing at the time of speaking . Dalam hal ini, pembelajaran menggunakan model PBL (Problem Based Learning) dan media tayang power point dan aplikasi wordwall.
b.Melakukan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dan berpusat pada peserta didik dimana tahapan-tahapan kegiatan sesuai dengan sintaks model pembelajaran yang dipilih dan dirancang oleh guru di dalam modul ajar.
III.Proses yang dilakukan yaitu :
a.    Menyusun perangkat pembelajaran mulai dari menyiapkan modul ajar, bahan ajar, media pembelajaran yang didesain melalui power point, aplikasi wordwall, LKPD, serta menyusun instrumen dan rublik penilaian.
b.Memahami sintak model pembelajaran Problem Based Learning apakah sesuai dengan indikator, tujuan pembelajaran, juga materi yang akan dipelajari oleh peserta didik.
c.Memberikan informasi kepada peserta didik pada pertemuan tersebut akan dilakukan pengambilan video.
Adapun sumber daya yang diperlukan adalah proyektor, laptop, akses internet, bahan ajar, LKPD, microphone, dan Handphone sebagai alat perekam.

D. Refleksi
a.Dampak dari aksi pada langkah-langkah yang dilakukan antara lain:
1.Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning dengan menggunakan media tayang power point, wordwall dan LKPD saat  kegiatan pembelajaran  teks deskriptif mampu  memotivasi dan meningkatkan nilai peserta didik, (77,08 %(24 peserta didik) dari 28 peserta didik sudah tuntas belajar pada asesmen formatif dan 42,5% (4 peserta didik) dari 28 peserta didik belum tuntas belajar. Pada asesmen sumatif sebanyak 26 orang dari 28 peserta didik sudah mencapai nilai tuntas (78,46%) dan hanya  2 orang  dari 28 peserta didik yang masih belum tuntas (40%).
2.Penggunaan media pembelajaran yang berbasis TPACK dalam bentuk media tayang powerpoint dan aplikasi wordwall memudahkan peserta didik dalam mempelajari dan memahami materi, memotivasi peserta didik untuk lebih bersemangat dalam pembelajaran agar tidak cepat bosan.
3.Melalui kegiatan pembelajaran Problem Based Learning telah berhasil mengintegrasikan pendidikan karakter P5 pada peserta didik, karakter beriman melaui do'a sebelum dan sesudah pembelajaran, mandiri dan bergotong-royong dalam diskusi, bernalar kritis dalam bertanya, mengolah informasi dan mengidentifikasi masalah, serta menghargai pendapat orang lain melalui kegiatan presentasi kolaborasi.
b.Keberhasilan dari kegiatan yang dilakukan adalah peserta didik menjadi lebih aktif, kritis, bersemangat dan memperoleh hasil pemecahan masalah yang baik karena dilakukan bersama-sama dengan teman-temannya sehingga mampu mempresentasikan hasil dari pemecahan masalahnya dengan kritis dan penuh tanggung jawab.
c.Faktor yang menjadi ukuran ketidakberhasilan dari model dan media yang digunakan adalah pada manajemen waktu yang dilakukan oleh guru dan masalah teknis seperti jaringan listrik dan internet, pada saat diskusi dan presentasi penggunaan waktu menjadi lebih lama dari yang sudah ditentukan sehingga masing- masing kelompok memiliki waktu yang terbatas dalam berdiskusi dan presentasi.

d.Pembelajaran yang guru dapatkan dari keseluruhan proses yang telah dilakukan adalah pelaksanaan aksi pembelajaran inovatif dengan model Problem Based Learning (PBL) dengan media interaktif telah berhasil meningkatkan motivasi belajar peserta didik pada keterampilan menulis dalam pembelajaran Bahasa Inggris materi Descriptive Text -- Activities currently ongoing at the time of speaking. Selain itu, penerapan model Problem Based Learning (PBL) sesuai dengan kecakapan keterampilan abad 21 yang mengaktifkan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran seperti : aktif, kreatif, komunikatif, bernalar kritis, dan kolaboratif.
 
BAB III
KESIMPULAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun